Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di IKN Ditargetkan Mulai Dibangun 2023

2 Agustus 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan di IKN Nusantara akan dimulai pada 2023. Juru Bicara Tim Komunikasi Rencana Pemindahan IKN, Sidik Pramono, menjelaskan pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut akan menggunakan tenaga surya, gas, hingga angin.
ADVERTISEMENT
Sidik mengungkapkan semua pembangunan pembangkit listrik tersebut direncanakan rampung pada 2024.
"Pemenuhan kebutuhan listrik di tahun 2024 sebesar sekitar 130 MW direncanakan akan mengkombinasikan berbagai sumber energi baru dan terbarukan yang ada, seperti PLTS, PLTG, PLTB, dan/atau baterai yang pembangunannya akan dimulai tahun 2023," kata Sidik kepada kumparan, Selasa (2/8).
Sidik memastikan pada 2022 ini semua perencanaan dan persiapan pembangunan energi terbarukan di IKN dapat diselesaikan.
"Pemanfaatan skema wilayah usaha (wilus) penyediaan tenaga listrik di IKN diharapkan dapat mengoptimalkan kerja sama antar penyedia listrik bersih dan terbarukan untuk menghasilkan listrik yang lebih andal, efisien, dan terjangkau," ujar Sidik.
Desain final IKN Nusantara. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
Menurutnya, berbagai skenario pembangkit energi bersih dan terbarukan akan dioptimalkan untuk menghasilkan pencapaian 100 persen energi terbarukan di IKN.
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan kebutuhan IKN, sistem transmisi dan distribusi di wilayah IKN akan dibangun secara mandiri maupun terhubung dengan jaringan interkoneksi Kalimantan," tutur Sidik.
Pada 20 Juli lalu, Kementerian ESDM mengadakan rapat membahas rencana pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan di IKN. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan ada banyak lahan tambang tak terpakai untuk dimanfaatkan membangun pembangkit listrik.
“Katanya tadi (di forum rapat) ada sekitar 3.000-an hektare yang eks tambang itu kan bisa dimanfaatkan untuk PLTS,” kata Rida.