Pembangunan Bandara Singkawang Butuh Investasi Rp 4,3 Triliun

7 Oktober 2019 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Market sounding Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandara Singkawang, Kalimantan Barat di Kantor BKPM Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Market sounding Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandara Singkawang, Kalimantan Barat di Kantor BKPM Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) menawarkan proyek pembangunan Bandara Singkawang Kalimantan Barat ke swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dokumen penawaran, investasi yang dibutuhkan dari swasta untuk pembangunan Bandara Singkawang mencapai 4,3 triliun,‎ terdiri dari biaya operasional atau operational expenditure sebesar Rp 2,6 triliun dan biaya modal atau capital expenditure sebesar Rp 1,7 triliun.
Adapun tugas swasta dalam proyek KPBU ini adalah mengembangkan landside seperti runway atau landasan udara, mengembangkan airside, membangun fasilitas, mengoperasikan bandara‎, hingga merawat aset infrastruktur Bandara Singkawang.
Sebagai kompensasi investasi itu, pemerintah kemudian akan memberikan konsesi atau hak pengelolaan bandara kepada swasta selama 32 tahun. Ditargetkan Bandara Singkawang dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2023.
"Kita harus bergeser dari ketergantungan dari APBN. Sekarang ada KPBU Bandara Singkawang ini," ucap Kepala BKPM Thomas Lembong di kantornya, Jakarta, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Mengacu studi kelaikan keuangan proyek itu, Bandara Singkawang diproyeksikan menerima pendapatan dari operasional penerbangan sebesar Rp 15,9 triliun selama masa konsesi, sementara pendapatan dari operasional nonpenerbangan sebesar Rp 2,1 triliun.
"Keharusan pemerintah membuat KPBU ini selain APBN yang kita harapkan selain stimulus, peran swasta tidak terbatas juga di perhubungan," imbuh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada acara Market Sounding Proyek KPBU Pembangunan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, di BKPM, Jakarta selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut dia, Bandara Singkawang dibangun lantaran wilayah ini memiliki potensi pariwisata yang baik, meski saat ini sudah tersedia Bandara Supadio Pontianak yang berjarak sekitar 150 km. Selain itu, banyaknya masyarakat Singkawang yang tinggal di luar negeri atau diaspora menjadi potensi penumpang bandara.
"Kalau bicara Singkawang, Bu Wali Kota (Singkawang) sampaikan‎ bahwa Singkawang punya keuntungan potensi diaspora-nya banyak di dalam maupun luar negeri. Kita harapkan Singkawang jadi KPBU dari awal dibangun," jelas Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap, Bappenas dan BKPM terus melakukan sosialisasi proyek KPBU agar banyak investor yang tertarik. Ketika KPBU Bandara Singkawang berhasil, nantinya terdapat KPBU bandara lain yang akan ditawarkan pemerintah.