Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pembangunan Era Jokowi: 2.887 Km Jalan Tol hingga 16,96 M Kubik Bendungan
9 Oktober 2023 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Jalan umum yang cukup panjang, bendungan yang luar biasa yang telah kita bangun sampai dengan 2014 ada 6,39 miliar kubik di seluruh Indonesia, dan 2022 itu bertambah menjadi hampir 17 miliar kubik. Luar biasa. Dan bendungan ini akan diikuti irigasi primer, sekunder, sampai tersier," kata Suharso.
Dari paparannya, tahun 2014 hanya ada 992 km tol yang beroperasi, bertambah menjadi 2.887 km di 2022. Kemudian di 2014 hanya ada pembangkit listrik berkapasitas 53 Gigawatt menjadi 81,20 Gigawatt di 2022.
Jalan umum di tahun 2014 hanya terbangun 517,75 ribu km menjadi 549,16 km di tahun 2022. Kapasitas bendungan yang ada di 2014 hanya 6,39 miliar kubik menjadi 16,96 miliar kubik di tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Kemudian, di tahun 2014 hanya ada 237 unit bandara udara dan bertambah menjadi 287 unit di tahun 2022. Sedangkan pelabuhan yang pada 2014 ada 1.655 unit bertambah menjadi 3.157 unit di tahun 2022.
"Yang telah kita capai hari ini, ini dari sekian kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh bangsa. Kita tidak katakan bahwa di luar ini tidak ada, pasti ada," tegasnya.
Untuk indikator non infrastruktur, pemerataan pembangunan era Jokowi juga menunjukkan tren positif, yakni dari indikator rasio gini yang hanya 0,414 di 2014 membaik menjadi 0,381 di tahun 2022.
Sementara dari sektor pariwisata prioritas, pada tahun 2014 hanya ada 9,44 juta kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 16,11 juta pada 2019. Di sektor hilirisasi nikel, ada nilai tambah dari yang hanya USD 800 juta di 2015 menjadi USD 6 miliar di 2022.
ADVERTISEMENT
Suharso juga mencatat adanya kinerja pertumbuhan Pendapatan Nasional Bruto (GNI) dari sejak sebelum Jokowi jadi Presiden hingga tahun 2022.
"Satu (contoh) saja yang paling membanggakan buat kita, kalau dihitung gross national income (GNI) pada tahun 2001 (USD 710), kita sudah naik itu lebih dari 6 kali. Sampai dengan USD 4.580 (di 2022)," pungkasnya.