Pembangunan IKN Terapkan Green Energy, Ini Rinciannya

6 Juni 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengatakan, pihaknya memiliki peluang kerja sama dengan Amerika Serikat untuk menerapkan energi hijau (green energy) di IKN.
ADVERTISEMENT
“IKN didesain menjadi kota yang hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan kota hutan yang berkelanjutan. Setidaknya terdapat tiga konsep yang akan diterapkan dalam mengembangkan kota,” ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat menghadiri Clean EDGE Trade Mission Agenda yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (6/6).
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga memaparkan konsep pembangunan IKN menggunakan energi baru dan terbarukan. Pertama, yakni Kota Hutan dengan didominasi oleh bentang alam dengan struktur hutan yang berfungsi sebagai ekosistem untuk menciptakan kehidupan bersama alam.
Kedua, Kota Spons, yakni dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.
Ketiga, Kota Pintar, yaitu kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, dan siap menghadapi masa depan. Kota Pintar ini didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi IKN, Mohammed Ali Berawi menyampaikan peluang kerja sama dalam superhub ekonomi IKN. Visi superhub ekonomi Nusantara akan diwujudkan melalui enam klaster ekonomi strategis, tangguh, dan inovatif.
Keenam klaster tersebut meliputi industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata dan wisata kesehatan, bahan kimia dan produk turunan kimia, dan energi rendah karbon, serta dua kluster pendukung yaitu pendidikan abad ke-21 serta smart city dan pusat industri 4.0.
IKN memiliki dua proyek potensial untuk kerja sama di bidang energi, yaitu pengembangan tenaga surya dan pengembangan fotovoltaik mengambang di Bendungan Sepaku Semoi. Ali juga memaparkan rencana Sistem Transportasi Cerdas (ITS) dan Sistem transit di IKN.
ADVERTISEMENT
Sistem transit akan beroperasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) berbasis listrik dan menyediakan cakupan layanan transit 80 persen. Akan ada tiga jenis BRT, yakni BRT direct service sebagai feeder, BRT reguler yang menghubungkan antar sub-area, dan BRT otonom. Seluruh ITS di wilayah Ibu Kota Baru akan terintegrasi melalui data center ITS. Tahap awal berfokus terutama pada Kawasan Inti Pusat Ibu Kota (KIPP).