Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Pembangunan Pabrik Aluminium di Kaltara Terkendala Pasokan Listrik
23 Februari 2018 15:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Industri ini butuh energi yang sangat besar, makanya perlu harga yang kompetitif juga," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Harjanto, dalam siaran persnya, Jumat (23/2).
Sementara itu, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan Inalum memproduksi sekitar 250.000-260.000 ton aluminium pada tahun 2017. Rencananya, Inalum ingin meningkatkan produksi menjadi 500.000 ton pada 2021.
“Peningkatan kita tahun 2017 lebih dari 25 persen dibanding 2016," ucapnya.
Secara jangka panjang, Inalum menargetkan total produksi aluminium mencapai dua juta ton per tahun. Hal ini didukung pabrik Smelting Plant di Kuala Tanjung dan pabrik di Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana bisnis Inalum, Kalimantan Utara akan memproduksi aluminum hingga mencapai satu juta ton per tahun. Adapun pemerintah menargetkan produksi Inalum bisa mencapai 2 juta ton pada 2025.
Saat ini, kebutuhan aluminium diperlukan untuk berbagai sektor, antara lain mendukung industri konstruksi termasuk transmisi dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt, otomotif, perkapalan, infrastruktur maupun produk rumah tangga.
Live Update
ASN Kemendiktisaintek membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri", Senin (20/1). Sejumlah karangan bunga bertuliskan kata-kata satir juga ditujukkan kepada Menteri Satryo Soemantri.
Updated 20 Januari 2025, 14:35 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini