Pembebasan Lahan Rampung, Pembangunan PLTA Batangtoru Dilanjutkan

10 Juni 2018 18:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) mengklaim telah menuntaskan pembayaran lahan yang akan dibebaskan untuk proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan itu. Karenanya, perusahaan akan melanjutkan pembangunan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang membuka lahan untuk membuat jalan akses terbatas menuju lokasi utama dari proyek PLTA Batangtoru. Hingga kini, kami telah berhasil membuka lahan hingga 40% dari panjang jalan jalan yang kami rencanakan," ujar Manajer Humas PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Agus Supriono, saat menyampaikan perkembangan proyek ini kepada media, di Jakarta, Minggu (10/6).
Menurut Agus, PLTA Batangtoru dengan kapasitas listrik 4x127,5 MegaWatt ini dirancang sebagai PLTA hemat lahan.
Luas lahan yang telah dibebaskan pada kurun waktu 2013-2017 oleh PT NSHE untuk pengerjaan proyek ini adalah sebesar 677 hektare ditambah 12 hektare untuk 85 titik tapak menara transmisi.
"Seluruh proses hukum yang berkaitan dengan pembelian dan pembayaran lahan tahap pertama telah selesai dilakukan seluruhnya. Perusahaan telah membayar minimum 4 kali lebih besar dari harga yang tertera di NJOP," ungkap Kuasa Hukum PT NSHE Syamsir Alam Nasution, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Dengan telah diselesaikannya urusan pembayaran lahan tersebut, maka pembuatan jalan akses terbatas menuju lokasi utama proyek pun telah dimulai sejak Desember 2017.
Selain itu, PT NSHE telah menyelesaikan berbagai kesiapan lain yang diperlukan untuk tetap menjaga keseimbangan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, juga hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial dan dampak lainnya dari proyek PLTA Batangtoru.
Ilustrasi hutan adat. (Foto: Schwoaze via pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hutan adat. (Foto: Schwoaze via pixabay)
PLTA Batangtoru dirancang sebagai proyek yang berwawasan lingkungan, dengan minimnya penggunaan lahan sebagai dam yang hanya memerlukan 90 hektare.
Dam ini akan bekerja dengan metode run of river hydropower sehingga akan sangat bergantung pada ketersediaan dan debit air yang optimal.
"Oleh karenanya, menggunakan energi baru terbarukan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem di Batangtoru merupakan komitmen kami, agar melalui proyek PLTA Batangtoru ini kami pun bisa mendukung upaya pemerintah pusat dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia," tambah Agus.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berharap, selesainya proses pembayaran lahan tahap pertama untuk kebutuhan proyek PLTA Batangtoru, maka bisa berkonsentrasi untuk menyelesaikan pembuatan jalan akses.
Denga demikan, lanjutnya, proyek tersebut bisa terus bergulir, dan pasokan listrik berkuatan 510 MW pada saat beban puncak bisa segera dirasakan oleh masyarakat Sumatera.