Pembelaan Luhut Kekeh Pakai Pengawas Bule di Proyek IKN

23 Juni 2023 7:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah (kiri) usai rapa kerja di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aqila Budiati
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah (kiri) usai rapa kerja di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aqila Budiati
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, blak-blakan berencana menggunakan pengawas bule di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia bahkan mengakui kualitas tenaga kerja asing memang lebih baik dari lokal.
ADVERTISEMENT
Sebagai ketua percepatan investasi di IKN Nusantara, Luhut mengungkapkan dikerahkannya pengawas bule di proyek ambisius tersebut untuk menjamin kualitas pembangunannya.
"Tapi kualitas kerja menjadi kunci. Oleh karena itu, saya lapor Pak Presiden, pengawas kita terpaksa dengan segala hormat pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jadi jangan Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," ungkapnya saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Jumat (9/6).

Luhut Akui Tenaga Lokal Belum Mampu

Luhut kemudian buka suara terkait pernyataannya akan menggunakan pengawas bule di proyek IKN Nusantara memicu pro dan kontra di masyarakat. Dia menegaskan, proses belajar atau alih teknologi diperlukan untuk kepentingan nasional.
“Jadi kita belajar dari mana saja sepanjang untuk kepentingan nasional.
Kita kadang-kadang munafik. Saya bilang pengawasan di IKN hire orang-orang bule, marah,” katanya saat Launching Prototype Battery Asset Management Services (BAMS) IBC Senin (12/6).
ADVERTISEMENT
“(Kata orang) masa kita enggak bisa? Ya enggak bisa. Kualitas kita masih miring-miring, kita pakai saja dulu dia (bule-bule),” tambah dia.
Dia pun mengatakan, Indonesia jangan malu mengakui kehebatan tenaga kerja asing yang memiliki kualitas jauh lebih baik. “Tapi kalau enggak bisa, ya kita belajar. Berapa lama? mungkin 6 bulan, mungkin setahun. Sehingga kualitas bangunan kita bermutu. Kualitas bangunan kita kuat, tapi masih belok-belok,” tutur Luhut.

Bule Bekerja Lebih Cepat

Selain itu, Luhut juga mengakui kinerja para tenaga asing lebih cepat dibanding pekerja dalam negeri. Bahkan, dia mengatakan bahwa para pekerja dalam negeri harus mencontoh kinerja tenaga asing.
"Orang itu kan gak lihat kenyataannya. Seperti yang di stasiun di Padalarang, kalau enggak mereka (pekerja asing) yang kerja juga enggak selesai juga, karena itu diakui kita. Karena mereka bekerja cepat kita harus belajar juga, jangan teriak-teriak enggak jelas," Kata Luhut saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6).
ADVERTISEMENT

Jokowi Terima Usulan Luhut

Presiden Jokowi (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan (tengah) saat peluncuran logo IKN Nusantara di Istana Negara, Rabu (30/5/2023). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Di sisi lain, Presiden Jokowi menyebutkan sudah menerima laporan Luhut yang ingin menggunakan pengawas bule untuk proyek IKN Nusantara. Jokowi menilai langkah tersebut mesti diambil untuk menjaga kualitas infrastruktur ibu kota baru.
"Kalau hanya satu dua yang mengarahkan, yang bisa mengontrol, mengawasi supaya hasilnya bisa kualitasnya baik, kenapa tidak," ujar Jokowi di sela kunjungannya ke Pasar Menteng Pulo, Kamis (15/6).
Jokowi juga menegaskan, rencana yang sudah diusulkan dalam rapat di Istana Negara itu adalah khusus untuk sebagai pengawas dan bukan mandor. Ia ingin kualitas bangunan di IKN Nusantara bisa dipastikan terjamin.
"Nanti kalau jelek gimana kualitasnya? Jangan nanti hasilnya kayak SD inpres mau?" lanjut Jokowi.