Pembelian Motor Listrik Masih Lesu, Pemerintah Kaji Tambah Diskon

10 November 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membuka peluang kenaikan insentif pembelian baru dan konversi motor listrik tahun depan. Langkah ini dilakukan karena masih sepinya peminat.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin, menuturkan kebijakan insentif kendaraan listrik tahun depan rencananya akan mirip dengan tahun ini, yaitu mobil listrik dengan insentif PPN ditanggung pemerintah 10 persen sehingga pembeli hanya bayar 1 persen.
Kemudian diskon pembelian motor listrik baru sebesar Rp 7 juta per unit. Sementara untuk insentif konversi motor BBM menjadi listrik yang juga Rp 7 juta per unit, kata Rachmat, tengah dikaji kembali.
"Kita lagi lihat, perlu diperhatikan adalah yang konversi saat ini karena nilai konversinya sendiri cukup besar, masih tetap agak tinggi jadi kalau di-support Rp 7 juta orang masih mikir," ungkapnya saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (10/11).
Meski demikian, Rachmat belum bisa memastikan berapa besar kenaikan insentifnya maupun detail lainnya seperti waktu berlakunya. Hanya saja, dia mengakui biaya konversi motor listrik masih mahal karena baterai.
ADVERTISEMENT
"Kita lagi evaluasi, harapannya ibaratnya orang bisa datang biaya minimum walaupun baterai enggak dimiliki (sewa baterai), itu mungkin harapannya," tuturnya.
"Kita usahakan lagi hitung, jadi belum diputuskan tapi itu suatu yang lagi pertimbangkan supaya pick up (jumlah peminat) naik," tambah Rachmat.
Dia memaparkan, pemerintah menargetkan jumlah pembelian mobil listrik sebanyak 2 juta unit dan 13 juta motor listrik di tahun 2030. Kendati begitu, target ini dinilai masih terlalu jauh untuk tercapai.
Pemerintah, kata Rachmat, menyediakan anggaran untuk mendukung insentif 1 juta unit motor listrik, dengan rincian 800 ribu motor baru dan 200 ribu konversi motor listrik untuk tahun ini dan tahun depan.
Awalnya insentif motor listrik ini diberikan dengan syarat penerima dan golongan tertentu seperti penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), bansos dan sebagainya selama periode Mei-September 2023.
ADVERTISEMENT
"Tentunya waktu itu pick up sebagai prioritas belum terlalu besar, lalu dibuka semua orang. Sekarang ini pick up jauh lebih banyak tapi karena waktu tahun ini sekitar baru sampai 11-12 ribu, ke depan kita lihat lagi pick up berapa," ungkapnya.
"Ini masalah timing dan masalah waktunya kapan keluar dan kesiapan industri. Ke depan kita terus mensosialisasikan program ini available dan usahakan sebanyak mungkin banyak yang konversi," pungkas Rachmat.