Pembiayaan PNM Capai Rp 32 Triliun di Tahun 2021

29 Juni 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Foto: PNM
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Foto: PNM
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengakhiri periode 2021 dengan capaian pertumbuhan pesat di semua lini. Pada tutup buku 2021, aset PNM tercatat mencapai Rp 43,71 triliun, atau tumbuh 138 persen year-on-year (yoy) dibanding tahun 2020.
Program PNM Mekaar dan PNM ULaMM menjadi beberapa faktor kenaikan aset PNM. Tercatat aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tumbuh pesat hingga 165 persen menjadi Rp 25,6 triliun dan PNM ULaMM naik hingga 103 persen menjadi Rp 6,6 triliun. Dibandingkan tahun 2020, aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tercatat Rp 15,5 triliun dan PNM ULaMM senilai Rp 6,4 triliun.
Sepanjang 2021, PNM juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 845 miliar, naik dibanding tahun 2020 lalu yang hanya sebanyak Rp 359 miliar. Hingga Desember 2021, tingkat non performing loan (NPL) gross PNM tercatat sebesar 0,69 persen. Catatan NPL konsolidasi itu membaik dibandingkan pada Desember 2020 sebesar 1,23 persen.
Sejalan dengan meningkatnya penyaluran, jumlah nasabah PNM ikut bertumbuh dengan pesat. Sampai Desember 2021, total nasabah tercatat sebanyak 11 juta dan kantor cabang PNM Mekaar yang bertambah sebanyak 317 kantor.
Hingga 28 Mei 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 131,4 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12 juta nasabah. Saat ini PNM juga memiliki 3.386 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM)