Pemerintah Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian

16 Maret 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga petani menanam padi di persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (6/6/2022).  Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tiga petani menanam padi di persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (6/6/2022). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah mengajak anak muda untuk terjun ke sektor pertanian. Namun, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti, mengakui upaya mengajak anak muda masuk ke pertanian tidak mudah.
ADVERTISEMENT
"Tantangan bagi kita bagaimana mengajak petani muda yang banyak lagi. Khususnya di sektor hortikultura, karena kepemilikan lahan kita terbatas 0,3 sampai 0,5 hektare per orang atau petani " kata Yuli dalam diskusi Indonesia Development Talk 11," Kamis (16/3).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga, menjelaskan tingkat produktivitas pekerja khususnya petani kecil di Indonesia sangat rendah. Sebab, mereka terus mengandalkan metode produksi tradisional dan terbatas akses ke pasar.
"Mustahil bagi petani kecil untuk memaksimalkan keuntungan dalam sistem rantai pasok serta nilai tradisional yang berlapis dan buram," terang Jiro.
Tingkat produktivitas yang rendah tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, yakni 99,94 persen petani di Indonesia mengelola lahan pertanian dengan luas rata-rata 0,95 hektare dan hanya mendapatkan pendapatan tahunan rata-rata Rp 15,41 juta atau sekitar USD 1.076.
ADVERTISEMENT
Padahal, sektor pertanian Indonesia merupakan hal krusial untuk meningkatkan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, hingga pendorong pertumbuhan yang inklusif. Tak hanya itu, mayoritas tenaga kerja Indonesia atau sepertiga bekerja di sektor pertanian.
Untuk itu, Jiro menyarankan pemerintah untuk membuat terobosan terbaru untuk meningkatkan produktivitas petani di Indonesia. Misalnya, melalui pengembangan ekosistem berbasis teknologi dan literasi digital untuk petani kecil.
"Terobosan baru ini dilakukan guna mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif," tutur Jiro.