Pemerintah Akan Evaluasi Ratusan Proyek Pembangkit Listrik di Program 35 Ribu MW

4 Juni 2021 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. Foto: Antara/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. Foto: Antara/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM akan mengevaluasi ratusan proyek pembangkit listrik di program 35 ribu MW. Evaluasi dilakukan demi memastikan apakah pengembang memiliki dana untuk melanjutkan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, proyek pembangkit listrik yang akan dievaluasi mulai dari yang belum berkontrak, belum konstruksi, hingga yang sudah berkontrak tapi dalam proses pembangunan.
"Terlebih pembangkitnya datang dari jenis yang fosil, khususnya batu bara. Karena apa? Karena kita tahu lembaga keuangan di luar negeri sudah banyak declare tidak akan biayai lagi. Kan enggak semua dibangun pakai ekuitas," katanya dalam konferensi pers daring sektor ketenagalistrikan, Jumat (4/6).
Jika merujuk pada data yang dipaparkan Rida per April 2021, ada 472 unit pembangkit di proyek 35.000 MW. Sebanyak 418 unit sudah berkontrak/PPA dengan kapasitas mencapai 34.260 MW atau 95,6 persen dari target. Sedangkan sisanya 54 unit belum berkontrak dengan kapasitas 1.563 MW atau 4,4 persen dari target.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dari data itu, sebanyak 284 unit atau 10.069 MW sudah beroperasi (COD/SLO) atau 28 persen dari target. Lalu ada 91 unit dengan kapasitas 17.964 MW atau 50 persen tengah dibangun (konstruksi) agar bisa beroperasi (COD).
ADVERTISEMENT
Sementara proyek yang sudah berkontrak tapi belum konstruksi ada 43 unit dengan kapasitas 6.228 MW atau 18 persen. Lalu 25 unit atau 839 MW dalam proses pengadaan dan 29 unit atau 724 MW dalam proses perencanaan.
"Karena itu, yang diagram cokelat (proyek sudah konstruksi) ini kita evaluasi juga, kalau-kalau ada yang konstruksi dan terbatuk-batuk, kita akan lihat. Yang belum konstruksi apalagi, kita tanya akan berlanjut atau tidak," ujarnya.
Menurut Rida, jika dalam proses evaluasi ada proyek yang tidak bisa lanjut, harus segera dipikirkan cara lain agar kebutuhan listrik di daerah setempat bisa dipenuhi.
Pembangkit yang dievaluasi ini beragam mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) yang berasal dari energi fosil. Adapun pemiliknya adalah PT PLN (Persero) dan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).
ADVERTISEMENT
"Yang sedang dibangun ini dominasi PLTU. Ini yang kita cermati terus-terusan, meskipun ini nambah sedikit tantangan oversupply dan kita akan dorong kiat cari pasar baru (jika pasokan berlebihan)," katanya.