Pemerintah Akan Lelang Sukuk Pekan Depan, Ditarget Raup Rp 8 T

Penerbitan sukuk negara ritel seri SR-010 2018. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)

Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Rabu (2/5). Lelang yang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari pembiayaan APBN di tahun 2018 ini memiliki target indikatif sebesar Rp 8 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (25/4), pemerintah akan menawarkan tujuh seri sukuk, yakni satu seri baru dan enam merupakan seri lama. Ketujuh seri tersebut yaitu SPN-S 03112018, PBS016, PBS002, PBS017, PBS012, PBS004 dan PBS015.

Seri SPN-S 04102018 akan jatuh tempo pada 3 November 2018 dengan imbalan diberikan secara diskonto.

Seri PBS016 akan jatuh tempo pada 15 Maret 2020 dengan tingkat imbalan sebesar 6,25%. Seri PBS002 akan jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan tingkat imbalan sebesar 5,45%. Seri PBS017 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 dengan tingkat imbalan sebesar 6,125%.

Selain itu, seri PBS012 akan jatuh tempo pada 15 November 2031 dengan tingkat imbalan sebesar 8,875%. Seri PBS004 akan jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dengan tingkat imbalan sebesar 6,10%. Terakhir, seri PBS015 akan jatuh tempo pada 15 Juli 2047 dengan tingkat imbalan sebesar 8,00%.

Lelang sukuk ini akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Peserta Lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Lelang akan dibuka hari Rabu tanggal 2 Mei 2018 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB dan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2018 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).

Pemerintah juga telah menyerap dana Rp 6,35 triliun dari lelang tujuh seri SBSN pada Selasa (17/4) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 10,1 triliun.