Pemerintah Akan Luncurkan Kredit Modal Kerja Korporasi

28 Juli 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan meluncurkan program penjaminan kredit modal kerja bagi korporasi. Program ini untuk menstimulasi dunia usaha yang terdampak virus corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan jika tidak ada halangan,peluncuran program ini dilakukan Rabu besok (29/7). Dalam program ini, pemerintah menempatkan dana ke bank BUMN dan bank daerah.
"Kami akan launch sore ini atau besok tentang penjaminan kredit korporasi," kata Febrio dalam diskusi virtual Mid-Year Economic Outlook 2020, Selasa (28/7).
Dalam program ini, sebenarnya pemerintah telah menempatkan dana lebih dulu ke empat bank BUMN senilai Rp 30 triliun. Keempat bank tersebut adalah BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
Untuk bank daerah, dana yang ditempatkan Rp 11,5 triliun. Dana ini akan disalurkan pada tahap kedua agar bisa membantu pelaku usaha di daerah.
Febrio menuturkan, dengan adanya program ini diharapkan bank-bank yang ditunjuk bisa menyalurkan kredit hingga Rp 100 triliun dalam 16 bulan ke depan atau hingga akhir 2021.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan juga ketika ada tanda-tanda pemulihan aktivitas ekonomi, pemerintah masuk menambah vitamin sehingga mempercepat aktivitas ekonomi tambahan di sektor riil," ujarnya.
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dalam kesempatan yang sama, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengapresiasi langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan kredit bagi korporasi. Menurut dia, modal kerja yang diperoleh bisa menghidupkan lagi roda ekonomi.
Meski begitu, dia mengatakan bantuan ke rakyat khususnya bagi masyarakat miskin dan kelas menengah ke atas juga harus diperhatikan. Bantuan langsung tunai (BLT) menjadi solusi nyata membantu kelas ini.
Chatib Basri mengusulkan besaran BLT diperbesar menjadi Rp 1 juta per rumah tangga. Sejak April hingga Juni pemerintah memberikan BLT Rp 600 ribu per keluarga dan Rp 150 ribu sejak bulan ini.
ADVERTISEMENT
Bantuan berupa uang tunai akan membuat rakyat menengah ke bawah membelanjakannya ke pasar untuk memenuhi kebutuhan. Dengan begitu daya beli masyarakat tercipta. Konsep ini dinamakan dengan keep buying strategy.
"Dengan pemberian BLT ini menghindari yang titipan. Kalau dikasih sembako, ada permintaan sebab makanan apa yang harus dibeli. Jadi yang paling efektif itu BLT. Ini juga yang menjelaskan kenapa di pesta kawin konsepnya ngasihnya uang. Kasih uang yang paling gampang ya cash transfer," ujarnya.