Pemerintah Antisipasi Risiko Perang Israel-Hamas terhadap Ekonomi RI

6 November 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina melihat pencarian korban usai serangan Israel  di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Rabu (1/11/2023).  Foto: Bashar TALEB / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina melihat pencarian korban usai serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Rabu (1/11/2023). Foto: Bashar TALEB / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemerintah terus mengantisipasi berbagai risiko yang akibat ketidakpastian geopolitik, yang terbaru adalah perang Israel-Hamas di kawasan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Ukraina belum selesai, ini Israel Hamas itu juga menambah ketidakpastian dunia baru saja mulai bernapas dan sudah enggak bisa napas lagi karena itu kita melihat dan diperkirakan berbagai lembaga-lembaga internasional," ujarnya saat konferensi pers PDB Kuartal III 2023, Senin (6/11).
Airlangga menuturkan, meskipun eskalasi konflik Israel dan Hamas sudah terjadi sejak Oktober 2023 lalu, pemerintah masih memonitor dampak dan risiko perang terhadap perekonomian Indonesia.
Menurutnya, ketegangan geopolitik biasanya akan berdampak pada lonjakan harga komoditas, termasuk BBM, pangan, dan komoditas lainnya.
"Namun karena pertumbuhan ekonomi global menurun, maka efek kenaikannya sementara masih flat. Kita belum tahu berapa panjang, sehingga tentu nanti kita akan antisipasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengantisipasi dampak perang Israel dan Hamas di wilayah Gaza Palestina terhadap perekonomian Indonesia di kuartal IV 2023.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan saat ini dampak ketegangan di wilayah Timur Tengah tersebut belum terlihat pada kinerja perekonomian Indonesia di kuartal III 2023.
Adapun BPS telah melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2023 mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dan tumbuh 1,60 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
"Tentunya dampak dari perang Israel dan Palestina ini mungkin dapat kita lihat pada kuartal IV 2023 apakah nanti ada dampaknya atau tidak nanti kita lihat," kata Amalia saat konferensi pers, Senin (6/11).
Amalia memprediksi, kemungkinan transmisi dari perang tersebut akan melalui perdagangan luar negeri antara Indonesia dengan Israel atau Indonesia dengan palestina, maupun transmisi lanjutannya dari sisi faktor-faktor ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT
"Tentunya hari ini karena BPS merilis angka kuartal III 2023, maka dampak ini tidak terlihat," pungkasnya.