Pemerintah Bakal Batasi Impor Singkong dan Tapioka

31 Januari 2025 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Singkong (ubi kayu) Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Singkong (ubi kayu) Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan pemerintah akan membatasi impor singkong atau tapioka. Kebijakan ini dibahas dalam rapat terbatas (ratas) antara Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang kita larang kemarin, kayak jagung dan sebagainya itu. Oleh karena itu, tapioka sudah akan diusulkan Mentan ke Menteri Perdagangan dibahas di ratas. Sehingga impornya dikendalikan,” kata Zulhas di Gedung Graha Mandiri, Jumat (31/1).
Zulhas akan meminta hasil perhitungan jumlah panen petani singkong dan kepastian kecukupan produksi untuk bisa melakukan impor.
"Sudah kita putuskan, tinggal tunggu surat dari Pak Mentan, lalu disampaikan ke Menteri Perdagangan diatur dalam Permendag kemudian nanti impor itu akan diatur dalam lartas,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, akan ada pengaturan terkait impor tapioka dan gandum oleh Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan.
“Nah kita ke depan, ini sesuai dengan keputusan tadi sudah diputuskan juga di rapat bahwa untuk importasi tapioka, termasuk juga gandum nanti itu juga akan diatur. Diatur oleh Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, komoditas singkong salah satu yang termasuk dalam neraca komoditi sehingga akan dilihat jumlah kebutuhan impor. Adapun tujuannya untuk melindungi produksi dalam negeri.
“Jadi ada rekomendasi dari Kementan, kemudian nantinya eksekusi surat perintah impornya dari Perdagangan. Jadi betul-betul negara hadir untuk membatasi atau mengatur komoditi-komoditi penting yang penting bagi rakyat, khususnya bagi petani, itu betul-betul kita jagain supaya produksi dalam negeri yang bagus, harga jualnya bagus, petani yang semangat, rakyat yang sejahtera,” katanya.