Pemerintah Bakal Kurangi Bandara Internasional Jadi 15

1 Februari 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan peserta saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan peserta saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah berencana mengurangi jumlah bandara internasional di Indonesia menjadi 14-15 bandara saja. Saat ini terdapat 33 bandara internasional di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Erick berkata, hal tersebut merupakan arahan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Pihaknya sebagai pengelola bandara melalui PT Angkasa Pura I dan II siap melaksanakan rencana tersebut.
Erick melanjutkan, pemerintah tetap akan membuka penerbangan internasional khusus umrah dan haji di bandara-bandara di daerah yang tidak termasuk ke dalam daftar 15 bandara internasional.
Menteri BUMN Erick Thohir di Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Tetapi bagaimana airport ada di daerah-daerah yang tidak masuk di 15 ini, boleh. Hanya saja umrah dan haji. Jadi tidak ada alasan pemerintah tidak mendorong kesempatan daerah," jelasnya.
Meski begitu, dia memastikan pemerintah tidak ingin membuka bandara internasional terlalu banyak di Indonesia. Sebab, hal ini akan mendorong terlalu banyak wisatawan domestik bepergian ke luar negeri.
"Padahal kita lihat kue pariwisata itu 70 persen lokal 30 persen asing. Ini lah kenapa airport-airport yang 15 ini menjadi titik masuk tetapi isinya kan bukan disitu antara connecting domestik flight harus bisa diperbaiki," tambah Erick.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Erick berkata BUMN akan menyediakan hingga 140 pesawat melalui maskapai Pelita Air Service, Citilink, dan Garuda Indonesia. Dia menegaskan, maskapai pelat merah juga akan difokuskan untuk penerbangan domestik.
Aktivitas pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/12/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
"Toh kesalahan Garuda dulu lebih memikirkan internasional, lebih gaya-gayaan sewa pesawat mahal, recovery-nya 120 persen harus ada yang duduk di pesawat baru bisa break even point. Ini tak boleh terjadi lagi. Kita fokus ke domestik," tegas dia.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah lama mengungkapkan bandara internasional yang ada saat ini terlalu banyak. Dia baru menyadari setelah ada kajiannya dan meninjau ulang tingkat efektivitasnya.
"Arahan presiden sudah jelas. Saya melihat bahwa airline hub kita terlalu banyak, 30 landasan internasional, kenapa harus 30," ujar Luhut dalam sebuah webinar katanya dalam diskusi transportasi untuk merajut keberagaman secara virtual, Jumat (14/8/2020).
ADVERTISEMENT