Pemerintah Berencana Lanjutkan Program Subsidi Konversi Motor Listrik

24 April 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknisi mengkonversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik di Bengkel Elders Garage, Pancoran, Jakarta, Selasa (10/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Teknisi mengkonversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik di Bengkel Elders Garage, Pancoran, Jakarta, Selasa (10/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mengupayakan kelanjutan program subsidi untuk konversi motor listrik dan pembelian motor listrik baru. Meski begitu, jumlahnya disebut akan disesuaikan.
ADVERTISEMENT
“Ya, sedang diupayakan. Tapi mungkin nggak sebesar dulu ya angkanya,” kata Project Coordinator Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) Kementerian ESDM, Eko Adji Buwono, ditemui di Pakarti Centre, Jakarta Pusat pada Kamis (24/4).
Menurut Eko penyesuaian jumlah kendaraan yang akan disubsidi atau diberi insentif tersebut akan dilakukan karena ada tantangan perihal anggaran.
“Kalau anggarannya ada ya, mungkin bisa dikatakan anggarannya kan sedang disesuaikan lah. Jadi mungkin enggak sebesar dulu, tapi ada,” ujarnya.
Sebelumnya, program subsidi untuk konversi motor listrik diberikan sebesar Rp 10 juta per unit sementara untuk pembelian motor baru besaran yang diberikan adalah Rp 7 juta per unit. Terkait dukungan terhadap motor listrik, saat ini Kementerian ESDM juga sedang mempersiapkan roadmap untuk Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Teknisi mengkonversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik di Bengkel Elders Garage, Pancoran, Jakarta, Selasa (10/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Untuk baterai substation motor. Jadi penyebaran seperti apa, dan yang dibutuhkan seperti apa?,” kata Eko.
ADVERTISEMENT
Nantinya dengan adanya roadmap SPBKLU maka investor, pengguna motor listrik dan stakeholder terkait dapat dengan jelas mengetahui lokasi-lokasi kebutuhan untuk penukaran baterai motor listrik.
“Supaya tau bahwa, oh ini lho kita butuh kendaraan untuk swap baterai di mana saja. Itu paling kita upayakan, karena kalau bicara ESDM konteksnya adalah infrastruktur,” ujarnya.