Pemerintah Berikan Kuota Impor Gula Rafinasi 3,2 Juta Ton di 2021

12 Februari 2021 17:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satuan Tugas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan menunjukkan kemasan gula rafinasi ilegal milik UD Benteng Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Dewi Fajriani
zoom-in-whitePerbesar
Satuan Tugas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan menunjukkan kemasan gula rafinasi ilegal milik UD Benteng Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Dewi Fajriani
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat menteri yang dilaksanakan pada 14 Desember 2020 lalu menyepakati alokasi kebutuhan Gula Kristal Rafinasi (GKR) atau gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman, serta farmasi di dalam negeri sebesar 3,1 juta ton sepanjang 2021. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah mengalokasikan kuota impor sebesar 3,2 juta ton. Kebutuhan itu dipenuhi dalam dua tahap, yakni 2,9 juta ton di semester I dan 1,3 juta ton di semester II 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim menyampaikan pelaku industri makanan dan minuman tak perlu khawatir bakal kekurangan pasokan gula rafinasi di tahun 2021.
“Sementara berdasarkan hasil Rakortas pada 26 Januari 2021 telah disepakati kebutuhan GKR untuk kebutuhan industri makanan dan minuman, serta farmasi pada semester II sebesar 1,3 juta ton akan segera diterbitkan dalam waktu dekat ini,” kata Rochim seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/2).
Ia mengungkap, pada akhir Desember 2020 juga telah diterbitkan persetujuan impornya sebesar 1,9 juta ton untuk kebutuhan semester I 2021.
Tumpukan Gula Putih Rafinasi di Pasar Induk Kramat Jati. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Senada dengan Kemenperin, Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Benardi Dharmawan mengatakan sejak izin impor diterbitkan, para importir yang tergabung dalam AGRI yang bergerak cepat merealisasikan pengadaan gula rafinasi untuk kebutuhan industri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini aman ya, karena memang semenjak izin impor diberikan semua sudah produksi dan distribusi. Karena ini juga kita kejar buat kebutuhan Ramadhan kan. Desember sudah dikasih, jadi Januari minggu kedua importasi raw sugar sudah mulai masuk. Izin yang diberikan itu semester I ada 1,9 juta ton," kata dia.
Ia bahkan berani menjamin pasokan gula rafinasi hingga akhir tahun 2021 sudah aman. Ia pun menambahkan, apabila pelaku industri makanan dan minuman yang mengaku kesulitan memperoleh pasokan bahan baku gula rafinasi, mereka bisa menghubungi AGRI. Pihaknya akan bantu agar anggota AGRI dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
"Jadi misalkan ada yang kesulitan (dapat pasokan gula rafinasi) atau katakanlah bingung, kontak AGRI saja. Bisa menghubungi kami di (021) 5270308," tegasnya.
ADVERTISEMENT