Pemerintah Cari Investor agar PTDI Bisa Produksi Banyak Pesawat

14 Oktober 2019 19:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ragam jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI, Bandung. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ragam jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI, Bandung. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas tengah mencari investor untuk pembangunan pabrik pesawat milik PT Dirgantara Indonesia atau PTDI.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PINA Bappenas, Ekoputro Adijayanto, menyampaikan bahwa tujuan pembangunan pabrik tersebut yakni agar PTDI mampu memproduksi banyak pesawat dan menjualnya kepada maskapai dalam maupun luar negeri.
“Kita punya PTDI. Nah kita harus pikirkan bagaimana menghidupkan PTDI ini. Permintaannya dalam dan luar negeri cukup besar,” ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Senin (14/10).
Dia pun menjelaskan, selama ini maskapai dalam negeri seperti Garuda Indonesia hingga Lion Air menyewa atau membeli armada pesawat selalu dari luar negeri. Hal tersebut yang membuat pemerintah ingin membesarkan PTDI.
“Selama ini kita enggak punya leasing company di bidang aerospace, jadi seluruh leasing company kita itu di negara lain. Ini jadi salah satu penunjuk industri dirgantara kita belum lengkap,” tegas Eko.
Penamaan Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Rencananya, menurut dia, pabrik baru milik PTDI akan dibangun di area Bandung berdekatan dengan pabrik eksisting. Sembari membangun pabrik, nantinya Sumber Daya Manusia PTDI akan dilatih dan teknologi dipercanggih.
ADVERTISEMENT
“Kenapa pabrik, karena pabriknya ini sendiri sekarang masih terbatas kapasitasnya untuk mengembangkan pesawat. Misalnya sekarang dalam 1 tahun bisa mengembangkan 6 pesawat, lalu berapa tahun lagi misal permintaannya puluhan pesawat bahkan bisa 100-an, kapan jadinya? Anggaran yang kita carikan Rp 1,5 triliun,” katanya.
Eko menambahkan, pengembangan pabrik milik PTDI ini telah masuk pipeline yang pendanaannya tengah diupayakan PINA. Saat disinggung mengenai target realisasi pengerjaan proyek PTDI ini, dia enggan menjawab.