Pemerintah Diminta Permudah Milenial Agar Bisa Punya Rumah

5 November 2022 16:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas di depan Rumah untuk Milenial yang baru dibangun di kawasan Anduring, Padang, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas di depan Rumah untuk Milenial yang baru dibangun di kawasan Anduring, Padang, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Chief of Economist PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF), Martin Daniel Siyaranamual, membeberkan sejumlah strategi agar kaum milenial memiliki rumah. Pertama, Ia meminta pemerintah untuk memperbaiki struktur pasar pembiayaan perumahan.
ADVERTISEMENT
"Kedua, akses bagi milenial untuk mendapatkan pekerjaan layak," ujar Martin kepada kumparan di Sanggar Genjah Arum Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/11).
Menurut dia, apabila kaum milenial memiliki pekerjaan yang layak, mereka akan dianggap bankable. Sehingga, akses untuk mendapatkan pinjaman KPR kian mudah.
"Sebetulnya dua hal ini yang menjadi PR terbesar, ngomongin isu perumahan tidak bisa berdiri sendiri," ungkapnya.
Ia menambahkan, sektor ketenagakerjaan, regulasi perbankan, hingga jasa keuangan memiliki keterkaitan agar milenial mampu memiliki rumah.
"Jadi banyak hal yang harus diperhatikan. Hal-hal seperti itu yang menjadi krusial," pungkas Martin.
Rumah untuk Milenial yang baru dibangun di kawasan Anduring, Padang, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Martin tidak menampik kalau himpitan kebutuhan ekonomi saat ini membuat kaum milenial sulit memiliki rumah. Hal itu diperparah dengan harga yang semakin mahal, hingga suku bunga yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Adapun pemerintah memiliki berbagai program untuk meringankan masyarakat berpenghasilan rendah dengan subsidi selisih bunga sampai rumah subsidi. Namun hal itu dinilai kurang membantu para generasi milenial dalam memiliki rumah.
Apalagi kaum milenial memiliki peran ganda sebagai generasi sandwich. Mereka terhimpit kebutuhan orang tua, diri sendiri dan keluarga.
"Milenial punya dua beban ke atas dan ke bawah. Pemerintah itu perlu memastikan milenial kita ini punya akses ke penghidupan yang layak dan pekerjaan yang layak," tandasnya.