Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemerintah Geber Produksi Enam Blok Migas, Abadi Masela di 1 Januari 2030
19 Juni 2024 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan enam blok minyak dan gas bumi (migas) berproduksi alias on stream hingga tahun 2030. Blok Masela salah satunya yang ditargetkan bisa dimulai 1 Januari 2030.
ADVERTISEMENT
Target produksi Blok Masela ini sebenarnya mundur dari rencana sebelumnya. Dalam rencana pengembangan (Plan of Development/POD)-1 revisi 2 yang sudah disetujui pemerintah akhir tahun lalu, ditetapkan Blok Masela diproduksi pada kuartal IV 2029.
"Masela yang akan on stream di awal tahun 2030 di lepas Pantai Aru," kata Arifin saat Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR, Rabu (19/6).
Arifin mengatakan, pemerintah berupaya meningkatkan lifting migas nasional yang terus menurun setiap tahunnya melalui 4 strategi, yaitu improving existing asset value atau meningkatan kegiatan pengeboran, pengembangan, dan reaktivasi sumur-sumur yang idle.
Kemudian proses percepatan rencana pengembangan (PoD) serta percepatan on stream proyek-proyek hulu migas. Lalu, Enhance Oil Recovery (EOR) dan water flood, serta penemuan giant discovery dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi di offshore, laut dalam, dan di Indonesia bagian timur.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan terdapat beberapa lapangan migas yang akan on stream pada tahun 2029, yakni seperti Ande-Ande Lumut yang akan berproduksi kuartal I 2028. Kemudian Singa Kuda Laut pada tahun 2026, Sumur Hidayah pada kuartal I 2027, dan Asap Kido Merah pada kuartal IV 2025, dan Geng North pada tahun 2027.
Ditemui usai raker, Arifin menegaskan target produksi Blok Masela tidak mundur dari rencana yang sudah ditetapkan. Pasalnya, pengembangan harta karun gas di Maluku ini sudah terkatung-katung karena hengkangnya Shell dan pandemi COVID-19.
"Mundur apa, kan kemarin masalahnya mundurnya karena offshore onshore, kemudian mundurnya sudah selesai itu disebabkan Shell mundur, kemudian proses pengalihan saham Shell itu butuh waktu dapat Petronas, kita targetkan 1 Januari 2030," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto merespons keresahan Komisi VII DPR. Dia masih optimistis Blok Masela dapat berproduksi di tahun 2029, sebab proses perizinan tidak akan menjadi kendala.
"Itu bagus untuk menjadi tantangan buat kita bagaimana bisa bekerja secara terintegrasi, satu tim antara Inpex tentu dengan konsorsiumnya Pertamina, dan SKK Migas supaya seluruh proses perizinan itu tidak menjadi hambatan," katanya di DPR, Rabu (27/3).