Pemerintah Impor 20 Ribu Ton Daging Kerbau Beku Jelang Puasa

17 Maret 2023 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bulog Inspeksi Lokasi Pembelian Daging di India, memastikan daging kerbau beku impor bebas PMK. Foto: Bulog
zoom-in-whitePerbesar
Bulog Inspeksi Lokasi Pembelian Daging di India, memastikan daging kerbau beku impor bebas PMK. Foto: Bulog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah bakal mengimpor 20 ribu ton daging kerbau beku di bulan ini. Sebanyak 20 ribu ton tersebut merupakan bagian dari penugasan Bulog yakni mengimpor 100 ribu ton daging kerbau di 2023.
ADVERTISEMENT
"Ini nanti menjelang puasa artinya sudah mulai mau datang kira-kira untuk tahap awal ini sekitar 20 ribu ton," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) di Pasar Kramat Jati, Jumat (17/3).
Dia menjelaskan, daging kerbau beku impor tersebut disiapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan selama puasa hingga Idul Fitri 2023. Lebih lanjut, Buwas yakin datangnya daging impor tersebut bisa meredam harga daging kerbau beku di pasaran.
"Iya (bisa meredam harga) Insya Allah, asalkan tepat sasaran," terang dia.
Tak hanya Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/BUMN Holding Pangan ID Food juga sedang mempersiapkan pasokan menjelang bulan Puasa dan Lebaran. Sebanyak 100.000 ribu ton daging sapi dari Brasil siap diimpor oleh ID Food.
Sidak Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog ke Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan memperkirakan impor daging sapi dari Brasil sebanyak 100.000 ton akan tiba setelah Lebaran dengan mempertimbangkan jarak dan waktu ketersediaan. Oleh karena itu, ID Food menyiapkan stok daging yang berasal dari negara lain seperti Australia.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah punya stok penopang sebelum Brasil tiba, asalnya dari stok daging Brasil penugasan kemarin dan kita siapkan stok daging Australia. Kita punya stok daging Brasil 2.500 ton dan tambahan dari Australia 500-1.000 ton,” ujar Frans saat ditemui di Gedung Waskita Rajawali Tower, Kamis (2/3).
Frans mengaku pengiriman daging sapi impor tersebut terlambat dikirim, sehingga pihaknya mencari mitra pemasok daging yang stoknya siap sebelum lebaran.
“Kita sudah siapkan beberapa stok daging yang berasal dari negara lain seperti Australia dan sebagian carry over, penugasan tahun lalu kita carry over tahun ini,” katanya.