Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pemerintah Incar Gas Murah dan Akuisisi Dua Lapangan Migas di Iran
17 Februari 2017 17:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia akan mengunjungi Iran pekan depan. Lawatan tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Hassan Rouhani yang digelar Desember tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengatakan tujuan pemerintah datang ke Iran adalah untuk menjajaki impor gas dan memasukkan proposal akuisisi dua lapangan minyak dan gas (migas) oleh PT Pertamina (Persero) di Iran.
"Termasuk Pertamina yang akan berinvestasi di sana. Kemudian PLN, impor gas, LPG ada kemungkinan LNG (Liquefied Natural Gas atau gas alam cair)," kata Arcandra di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/2).
Pemerintah sebelumnya menyatakan impor gas perlu dilakukan untuk menurunkan harga gas industri yang rata-rata saat ini mencapai 8-10 dolar AS per MMBTU (million metric british thermal unit). Dengan impor, diharapkan harga gas bisa mencapai 3-3,5 dolar AS per MMBTU.
ADVERTISEMENT
Saat menerima lawatan Presiden Iran pada Desember tahun lalu, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia akan mengimpor LPG dari Iran hingga 500 ribu metrik ton. Sementara Iran berkomitmen akan membangun mobile powerplant di Indonesia hingga 5.000 megawatt.
Menurut Arcandra, pemerintah memang berencana untuk impor gas dari Iran. Saat ini, masih dihitung harga gas ideal yang ditawarkan oleh Iran. "Kami berharap harga landed price-nya kalau bisa murah," ujarnya.
Adapun lapangan migas di Iran yang ingin diakuisisi Pertamina adalah AB Teymour dan Mansouri. Selama ini, dua lapangan tersebut dikelola National Iranian Oil Company (NIOC).
Ditemui terpisah, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam, mengatakan Pertamina akan terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan NIOC untuk membahas akuisisi lapangan migas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Hari Minggu kami akan diskusi dengan NIOC. Kalau oke, mudah-mudahan tidak ada yang krusial sehingga Pak Menko (Menko Perekonomian, Darmin Nasution) ke Iran, nanti beliau yang menyampaikan (submit proposal),” katanya.