Pemerintah Indonesia Gandeng Perusahaan AS, Perkuat Keamanan Identitas Digital

18 Maret 2025 16:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam penandatanganan MOU dengan  investor Amerika Serikat (AS), Selasa (18/3/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam penandatanganan MOU dengan investor Amerika Serikat (AS), Selasa (18/3/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia kini menggandeng perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan identitas digital. Perusahaan yang diajak kerja sama yakni Tools for Humanity yang didirikan oleh Sam Altman dan Alex Blanier.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Tools for Humanity. Kolaborasi ini berfokus pada pengembangan teknologi verifikasi identitas berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diklaim dapat meningkatkan keamanan digital tanpa mengorbankan privasi pengguna.
Dalam sambutannya, Chief Legal and Privacy Officer Tools for Humanity, Damien Kieran, menyoroti pentingnya solusi identitas digital di era kecerdasan buatan yang semakin canggih.
"Kebutuhan untuk verifikasi identitas manusia menjadi lebih penting. Kejahatan AI, penipuan identitas, menunjukkan tantangan berkembang, membuat identitas digital yang aman menjadi prioritas nasional," kata Kieran di Kantor Kementerian Investasi, Selasa (18/3).
Tools for Humanity memperkenalkan teknologi World ID yang menggunakan metode iris scanning verification untuk memastikan keaslian identitas individu. Menariknya, sistem ini diklaim sebagai solusi yang mengutamakan privasi, karena tidak menyimpan data pribadi pengguna.
ADVERTISEMENT
Sejak peluncuran World ID di Jakarta pada Februari lalu, Tools for Humanity mendapat tanggapan positif dari berbagai pemangku kepentingan di Indonesia. Kieran menyebutkan, pemerintah dan masyarakat menyambut baik teknologi ini sebagai bagian dari upaya transformasi digital Indonesia.
"Untuk mendukung momentum ini, kami berkomitmen untuk mengembangkan di lebih banyak kota dalam beberapa bulan," tambahnya.
Tidak hanya mengadopsi teknologi verifikasi identitas digital, pemerintah Indonesia dan Tools for Humanity juga berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi perangkat Orb, teknologi pemindai iris yang digunakan dalam sistem World ID.
"Itulah sebabnya kami ingin mencari kesempatan untuk mengumpulkan orbs di Indonesia, bukan hanya untuk pasar Indonesia, tapi juga untuk Asia Tenggara," ungkap Kieran.
Pemerintah Indonesia melihat kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi digital 2045. Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan investasi dan kemitraan ini dapat membantu mempercepat transformasi digital Indonesia serta meningkatkan daya saing negara di kancah global.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya dengan kuat bahwa investasi dan partnership ini akan membantu secara signifikan untuk transformasi digital Indonesia dan kekompetitifan dalam ekonomi global yang berkuasa," ujar Todotua.
Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan AI yang bertanggung jawab. Pada Oktober 2024, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengikuti penilaian keberadaan AI menggunakan metodologi penilaian keberadaan UNESCO. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa teknologi AI diadopsi secara etis dan inklusif.
Selain itu, untuk menarik lebih banyak investasi di bidang digital, pemerintah juga menawarkan berbagai insentif, seperti tax holiday dan pengurangan pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan vokasional serta penelitian dan pengembangan (R&D).