Pemerintah Jembatani Lulusan Pesantren Bisa Dapat Kerja

21 Desember 2017 21:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memayungi program Kemitraan Ekonomi Umat sebagai gerakan kemitraan berbasis kelompok keagamaan.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini sebagai implementasi atas Kongres Ekonomi Umat yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada April 2017. Kongres tersebut menghasilkan satu deklarasi, yang isinya bertujuan untuk mewujudkan arus baru perekonomian Indonesia.
“Isi deklarasi tersebut memiliki semangat yang sama dengan Kebijakan Pemerataan Ekonomi yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Program Kemitraan Ekonomi Umat, di Jakarta, Kamis (21/12).
Program ini nantinya akan menyasar santri-santri di seluruh Indonesia untuk peningkatan kualitas SDM. Darmin menyebut, saat ini terdapat kurang lebih 4 juta santri yang belajar di 28.961 pondok pesantren.
Jokowi di Pesantren An Nawawi Tanara, Banten (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Pesantren An Nawawi Tanara, Banten (Foto: Biro Pers Setpres)
Menurutnya, lulusan pondok pesantren diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan agama, tetapi juga memiliki daya saing sebagai insan pembangunan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pemerintah akan memastikan terserapnya lulusan pondok pesantren oleh dunia industri. Caranya, dengan kerja sama antara perusahaan yang memiliki prospek bertumbuh pesat seperti perkebunan dan agribisnis, dengan pesantren-pesantren yang kurikulumnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri tersebut.
“Dengan demikian, pemberdayaan atau empowerment umat diharapkan dapat terwujud,” tegas Darmin.
Hingga saat ini, terdapat 11 kelompok usaha besar telah berpartisipasi dalam program Kemitraan Ekonomi Umat. Yakni Adaro, AKR Corporindo, Alfamart, Dharma Sukses Nusantara, Djarum, Garuda Food, Kirana Megatara, Seger Agro Nusantara, Bangun Karso Group, Sinarmas Group (Sinarmas APP, Sinarmas Asuransi, dan Berau Coal), dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
Kelompok-kelompok usaha tersebut telah mengembangkan kemitraan dengan 181 pondok pesantren, 24 SMK berbasis agama, 3.395 kelompok tani, 83 koperasi, dan 1.177 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT