Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pemerintah Jepang Dukung Inpex & Pertamina Duet di Proyek Blok Masela
25 November 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang mendorong keberlangsungan proyek Blok Masela di Kepulauan Tanimbar yang saat ini terhambat karena salah satu mitra, Shell Upstream Overseas Ltd, hengkang. Dengan hengkangnya Shell, hanya Inpex Corporation yang kini di proyek lapangan gas raksasa itu.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina menjadi perusahaan yang tertarik masuk ke blok ini, menggantikan Shell. Director-General, Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources and Energy (ANRE) Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) JAPAN Yuki Sadamitsu mengaku mendukung kolaborasi kedua perusahaan Lapangan Abadi, Blok Masela.
"Bersama Pertamina, bisa sama-sama mempromosikan proyek Abadi. Pemerintah Jepang akan terus mendukung proyek Abadi sebagai simbol kuatnya hubungan bilateral dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia," ujarnya dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11).
Melihat potensi kedua perusahaan bisa bekerja sama, Yuki berharap pemerintah Indonesia dapat mendukung konsorsium Jepang-Indonesia ini dalam pengembangan Blok Masela.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap acara ini juga bisa berkontribusi pada realisasi ketahanan energi dan pengurangan emisi karbon," kata dia.
Selain Pertamina, ada beberapa perusahaan lain yang tertarik menggantikan Shell di Blok Masela. Di antaranya PetroChina, Petronas, dan ExxonMobil.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, menargetkan akhir tahun ini sudah ada keputusan final perusahaan yang masuk ke Blok Masela, mengempit 35 persen hak partisipan Shell.
“Termasuk (PetroChina). Tapi masih menunggu hasil studi masing-masing (kontraktor) dari blok itu,” kata Dwi di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/11).