Pemerintah Kembali Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI Kalahkan Jerman hingga AS

14 Agustus 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Edwin. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Edwin. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berulang kali pejabat negara banggakan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2023. Setelah Presiden Jokowi dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kini giliran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Edwin, mengatakan di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat, ditandai dengan tren penurunan harga komoditas utama ekspor, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 tetap mencetak kinerja positif yakni tumbuh 5,17 persen.
Dia mencatat, capaian tersebut menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas rata-rata 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut.
"Berdasarkan data dari beberapa negara, hanya Tiongkok, Uzbekistan dan Indonesia yang masih tumbuh di atas 5 persen di kuartal kedua tahun ini. Kita juga masih di atas Vietnam, AS, Singapura bahkan di atas Jerman yang masih mengalami kontraksi," kata Edwin saat pembukaan Indonesia Retail Summit 2023 di Pullman Jakarta Central Park, Senin (14/8).
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Anak buah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu juga menyebut, Indonesia beberapa tahun belakangan mencatatkan PDB yang sangat mengesankan. Capaian itu menunjukkan ketahanan dan daya saing Indonesia di tengah perubahan global.
ADVERTISEMENT
Capaian tersebut menurutnya tidak lepas dari upaya pemerintah membuat kebijakan-kebijakan ekonomi yang tepat, membangun infrastruktur, dan mendorong investasi domestik maupun investasi asing.
"Realisasi investasi semester pertama tahun ini Rp 678 triliun atau 48 persen dari target tahun ini Rp 1.400 triliun," pungkas dia.