news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Lirik Potensi Keuangan Syariah untuk Percepat Transisi Energi

27 Juli 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah melirik keuangan syariah untuk mempercepat transisi energi. Tenaga Ahli Menteri ESDM sekaligus Ketua Energy Transitions Working Group (ETWG), Yudo Dwinanda Priaadi, mengatakan skema pembiayaan inovatif dan keuangan syariah bisa mempercepat penyesuaian transisi energi di negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Yudo, delegasi G20 juga menekankan pentingnya upaya mempercepat transisi energi.
"Sudah waktunya bagi G20 sebagai produsen dan konsumen energi utama untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi. Kita membuka skema pembiayaan dan keuangan syariah akan sangat penting untuk mempercepat transisi energi yang adil," ujar Yudo dalam acara G20 Webinar Series di Hotel Grand Hyatt, Rabu (27/7).
Menurut Yudo, skema pembiayaan inovatif dan keuangan syariah berpotensi membuka peluang untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas. Untuk itu, lanjut dia, pembiayaan inovatif yang berkelanjutan termasuk keuangan Islam memiliki potensi akan diperkuat.
Hal ini demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan target nol emisi bersih. Ia meminta agar Indonesia mampu menerapkan platform yang efektif, berpengaruh serta mengamankan investasi.
Ilustrasi Bank Syariah. Foto: Shutterstock
Dalam pembahasan kali ini, Yudo mengungkapkan ada beberapa skema pembiayaan inovatif dan keuangan Islam untuk mencapai transisi energi yang adil. Pertama, mengoptimalkan peran keuangan publik domestik yang inovatif, termasuk pembiayaan berbasis syariah untuk keuangan transisi energi di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang.
ADVERTISEMENT
"Kedua, kami tertarik untuk mengeksplorasi peran dan selera para aktor non-negara dalam pembiayaan dan sekali lagi transisi dan keuangan Islam sebagai solusi inovatif untuk transisi energi saja," kata Yudo.
Selanjutnya, skema ketiga, pihaknya akan mencoba memahami kebutuhan akan pembiayaan transisi energi yang inklusif, meliputi pembiayaan non-proyek dan pembiayaan biaya sosial transisi energi. "Saya berharap webinar ini akan membuka jalan untuk melacak kemajuan warisan transisi energi G20 tahun in," harapnya.