Pemerintah Mau Bagi-bagi Kompor Listrik, Ini 5 Pabrik Terbesar Pembuatnya

21 September 2022 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLN mendukung penggunaan kompor listrik induksi. Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
PLN mendukung penggunaan kompor listrik induksi. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan produksi kompor listrik nasional capai 5 juta unit pada 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyatakan pada tahun ini kompor listrik dalam negeri mencapai 300 ribut unit pada 2022.
“Tahun 2022, kemampuan nasional kita bisa 300 ribu pieces. Begitu ada kepastian, spesifikasi jenis daripada kompor induksinya, itu beberapa perusahaan yang existing yang memproduksi produk listrik itu ada beberapa perusahaan, itu akan menambah line investasinya khusus di kompor induksi,” ujar Taufiek dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (21/9).
Kedepannya, Kemenperin menargetkan setiap tahunnya akan memproduksi setidaknya 5 juta kompor listrik, dimulai dari tahun 2023. Taufiek mengaku sudah menggandeng beberapa perusahaan untuk memproduksi kompor listrik nasional.
PLN mendukung penggunaan kompor listrik induksi. Foto: PLN
“2023 (akan produksi kompor listrik) 5 juta, 2024 5 juta, 2025 5 juta. Kalo secara teknis industrinya sudah siap, jadi tinggal tunggu kepastian specs saja.”
ADVERTISEMENT
Dari bahan paparan Dirjen ILMATE Kemenperin saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, terdapat 5 pabrik terbesar yang akan menjadi pemasok industri kompor industri. Berikut daftar unit yang akan diproduksi:
Selain kelima pabrik ini, dari perusahaan lainnya diperkirakan akan memproduksi setidaknya 1,2 juta unit.
Total target unit yang diproduksi dalam 2023 dari semua pabrik mencapai angka 5 juta unit.
Pihak Kemenperin menyampaikan untuk konversi menjadi kompor induksi ini dilakukan dengan memikirkan kebutuhan dan keuntungan masyarakat.
“Kami juga sepihak bahwa jangan sampai konversi kompor induksi ini jangan sampai membebani masyarakat, jadi tentunya harus menguntungkan masyarakat, biaya yang dihasilkan juga lebih murah. Jadi dibandingkan kompor gas, industrinya juga mendapatkan manfaat, ada nilai tambah, tenaga kerja, investasi misalnya, ini yang akan mendukung industrinya untuk tumbuh” ujar Taufiek dalam paparannya.
ADVERTISEMENT