Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemerintah Minta MIND ID Eksplorasi Lithium untuk Baterai EV di Australia
26 November 2024 14:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menuturkan pemerintah Indonesia sudah meneken kerja sama dengan pemerintah Northern Territory Australia pada pertengahan November lalu, terkait pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).
Pasalnya, lanjut Tri, saat ini baru ada satu perusahaan China yang memproduksi lithium di wilayah tersebut. Tak tanggung-tanggung, produksinya bisa mencapai 50 ribu ton per bulan.
"Poinnya di Northern Territory itu baru ada satu tambang lithium, dia menawarkan untuk kerja sama dengan Indonesia, karena dia melihat pangsa Indonesia untuk EV ke depan itu cukup bagus," jelasnya saat MIND ID Commodities Outlook, Selasa (26/11).
Kerja sama tersebut, kata dia, dimulai dari tahapan eksplorasi yang berisiko tinggi dan harus sesuai aturan setempat sebab menjadi tempat tinggal 30 persen populasi Aborigin. Namun, menurutnya, peluang masih terbuka lebar mengingat banyak orang Indonesia yang tinggal di wilayah tersebut
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Tri menyarankan agar MIND ID segera mengimplementasi kerja sama antara kedua pemerintah. Dia menyebutkan, pemerintah setempat masih kekurangan tenaga geolog sehingga akan menjamin kegiatan eksplorasi di sana berjalan dengan lancar.
"Northern Territory sudah terbuka untuk investasi eksplorasi dari Indonesia, di sana juga kebetulan kurang tenaga geologis, dan mungkin karena Northern Territory itu setahu saya baru ada satu perusahaan lithum, itu produksinya 50 ribu ton per bulan dari China," ungkap Tri.
Pemerintah Northern Territory Australia bahkan berencana mensubsidi kegiatan eksplorasi lithium hingga USD 200 ribu. Dengan demikian, Tri meminta agar MIND ID segera melakukan komunikasi dengan mereka.
"Kalau eksplorasi si Northern Territory itu, dia mau untuk mensubsidi atau mengganti sampai dengan 200 ribu US dolar. Pernya per tahun per apa itu saya kurang tahu, tapi mungkin bisa nanti kita di Australia untuk komunikasi terlebih dahulu," pungkas Tri.
ADVERTISEMENT