Pemerintah Optimistis Penyaluran Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

17 Juli 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pupuk urea. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pupuk urea. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah telah menaikkan alokasi pupuk subsidi dari 4,77 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Pupuk tersebut untuk petani di sektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Meski pemerintah telah memberikan tambahan alokasi pupuk tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, mengatakan ada beberapa proses administrasi yang harus dilalui.
"Baru sekitar 2-3 minggu belakangan ini seluruh kebutuhan administrasi sudah selesai mudah-mudahan kurun waktu tersisa ini karena kemarin ada pergeseran musim tanam," kata Dida di Jakarta, Rabu (17/7).
Dida optimistis penyaluran ke petani dipastikan sesuai dengan musim tanam yang tersisa di sisa tahun ini dan penyalurannya akan tepat sasaran.
"Karena kemarin ada pergeseran musim tanam, ada beberapa musim tanaman tahun ini sehingga pupuk tadi terserap sepenuhnya untuk menunjang produktivitas pertanian kita tahun ini," kata Dida.
"Selain itu ada perubahan alokasi, kita sudah memasukkan kelompok masyarakat yang sudah bertani namun di kawasan hutan itu sudah kita masukan juga dan juga memproduksi lagi pupuk organik yang dulu kita pakai namun sempat terhenti beberapa tahun ke belakang," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Subsidi Pupuk Diubah Jadi Bantuan Langsung Tunai

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan voucher diskon pupuk nonsubsidi kepada para petani dalam acara Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Pupuk Lini III, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/2/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Pemerintah tengah mempercepat implementasi kebijakan pupuk bersubsidi menjadi bantuan langsung dalam bentuk uang kepada petani. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan implementasi Bantuan Langsung Petani (BLP) secara nasional ditargetkan berlaku pada tahun 2026.
"Untuk setahun ke depan mungkin kita masih piloting tadi mekanisme mana-mana yang bisa diperbaiki. Jadi titik lemahnya kita udah tau, tapi mudah-mudahan 2026 kita bisa nasionalkan," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappenas Vivi Yulaswati di Jakarta, Rabu (17/7).
Sebelumnya, bantuan pemerintah berupa memberikan subsidi kepada produsen pupuk. Mekanisme terbaru, pemerintah memberikan bantuan langsung dalam bentuk uang kepada para petani.
Dari penerima berbasis kelompok menjadi penerima berbasis individu petani. Selain itu, bantuan langsung kepada petani ini nantinya akan melihat spesifikasi kondisi dan tingkat produktivitas lahan.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, dari one size fit all menjadi site specific atau kondisi lahan dan kebutuhan tanaman," lanjut Vivi.