Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pemerintah Pertimbangkan Beli Jet Tempur AS, Nilainya Capai Rp 135 T
20 April 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk membeli jet tempur dari Amerika Serikat (AS) untuk meredam ketegangan tarif impor yang dikenakan Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Dilansir Bloomberg, Minggu (20/4), Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan pertemuan tertutup dengan para pejabat senior pada 8 April 2025, untuk menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan untuk mengidentifikasi senjata AS yang dapat diimpor atau dipercepat pembeliannya, kata orang-orang yang mengetahui pertemuan tersebut. Mereka meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rincian diskusi tersebut masih bersifat pribadi.
Salah satu opsi yang ditinjau adalah membeli jet tempur F-15EX dari Boeing. Seorang informan industri memperkirakan nilai pesanan itu mencapai USD 8 miliar atau sekitar Rp 135 triliun (kurs Rp 16.876 per dolar AS).
Pesanan jet tempur AS dinilai bisa jadi bermasalah karena keterbatasan anggaran Indonesia dan dorongan Presiden Prabowo terkait efisiensi di kementerian/lembaga.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada 2023, Prabowo mengawasi kesepakatan awal untuk 24 jet tersebut ketika ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi kontrak untuk kesepakatan tersebut belum terwujud.
Sementara itu, Indonesia juga masih memiliki kontrak dengan Dassault Aviation SA asal Prancis untuk 42 jet tempur Rafale, sebuah kesepakatan yang nilainya saat ditandatangani pada tahun 2022 sebesar USD 8,1 miliar.
Saat ini, proposal pembelian senjata masih dalam pembahasan dan bisa menjadi bagian dari paket yang ditawarkan pemerintah Indonesia yang berkunjung ke Washington pada pekan ini.
Indonesia juga mempertimbangkan pembelian amunisi dan rudal buatan AS, kata orang-orang yang mengetahui pertemuan kementerian pertahanan tersebut. Salah satu dari mereka menambahkan, pengadaan tersebut dapat membantu memodernisasi peralatan militer yang sudah tua dan mendorong Washington untuk menarik kembali tarif yang direncanakan.
ADVERTISEMENT