Pemerintah Raih Rp 10,74 T dari Hasil Lelang 7 Seri SUN, Minat Investor Turun?

28 September 2022 8:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang rupiah. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Uang rupiah. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah berhasil meraih Rp 10,74 triliun dari hasil lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (27/9). Capaian ini menurun dibandingkan hasil yang diperoleh pada lelang dua minggu sebelumnya, Selasa (13/9), yang sebesar Rp 19 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuh seri yang dilelang yakni SPN03221228 (new issuance), SPN12230622 (reopening), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Rabu (28/9), total penawaran yang masuk dari investor pada lelang kemarin juga menurun menjadi Rp 23,67 triliun, dari penawaran yang masuk saat lelang Selasa (13/9) sebesar Rp 52,05 triliun.
Untuk seri SPN03221228 (new issuance) meraih Rp 700 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang dimenangkan 2,79348 persen. Selanjutnya seri SPN12230622 (reopening) meraih Rp 2,65 triliun dengan yield 3,92978 persen; seri FR0095 (reopening) meraih Rp 1,65 triliun dengan yield 7,02990 persen; seri FR0096 (reopening) meraih Rp 5,15 triliun dengan yield 7,43967 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seri FR0098 (reopening) berhasil meraih Rp 550 miliar dengan yield dimenangkan 7,45927 persen; FR0097 (reopening) tidak ada yang dimenangkan; dan seri FR0089 (reopening) meraih Rp 45 miliar dengan yield 7,39603 persen.
Direktur Surat Utang DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, hal tersebut dipengaruhi oleh pasar keuangan domestik yang masih bergejolak, dipengaruhi ekspektasi pelaku pasar atas sikap hawkish The Fed yang akan berlanjut pada FOMC ke depan, pasca keputusan The Fed menaikkan FFR sebesar 75 bps minggu lalu.
Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang Selasa (27/9), yang mencapai 55,12 persen dari total incoming bids dan 53,05 persen dari total awarded bids. Selain itu, incoming bids terbesar masih pada tenor 11 tahun yaitu Rp 10,86 triliun (45,88 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp 5,15 triliun (47,93 persen dari total awarded bids).
ADVERTISEMENT
"Investor asing masih berpartisipasi di pasar perdana dengan jumlah incoming bids sebesar Rp 1,7 triliun. Minat investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 11 tahun yaitu Rp 919 miliar atau 54,06 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 196 miliar atau 1,83 persen dari total awarded bids," ujar Deni.
Dia melanjutkan, dengan mempertimbangkan dinamika kondisi pasar keuangan terkini dan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 10,75 triliun dari target indikatif yang diumumkan minggu lalu sebesar Rp 19,0 triliun.
Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT