Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Masuk Sektor Digital di 2024
7 Maret 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa bertransformasi ke sektor digital atau go digital pada 2024. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin optimistis hal ini tercapai.
ADVERTISEMENT
“Targetnya 30 juta (UMKM) pada 2024, sekarang ini sudah 27 juta. Ya saat ini kami masih memberikan edukasi, literasi digital kepada para UMKM, bukan hanya pemerintah tapi kami bersinergi juga dengan para pelaku,” kata Rudy dalam keterangannya, Kamis (7/3).
Rudy menjelaskan, pemerintah tidak hanya memfokuskan UMKM untuk go digital, namun juga menginisiasi berbagai strategi agar produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar internasional, khususnya di kawasan ASEAN.
Dia menjelaskan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) terus memperkuat kerja sama dengan berbagai platform niaga elektronik (e-commerce) hingga perusahaan teknologi finansial (fintech) agar mampu mencapai target tersebut.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menjalin kerja sama dengan Tokopedia dan Tiktok untuk memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi digital e-commerce kepada pelaku UMKM. Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta Tatik Ratnawati mengatakan, UMKM memiliki kesempatan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, dengan begitu potensi pertumbuhan bisnis bisa lebih besar.
ADVERTISEMENT
“(Penjualan) hanya melalui offline sepertinya kurang, tentunya dengan online seperti ini jaringannya akan lebih sangat luas, pasar nya lebih ke mana-mana baik di lokal nasional bahkan internasional, sehingga tidak ada jarak ruang dan waktu dan juga lokasi bagi UMKM untuk berjualan,” kata Tatik.
Tatik menyebut saat ini jumlah UMKM yang ada di daerah Yogyakarta sekitar 340 ribu. Data itu mengacu kepada UMKM yang telah terdaftar di aplikasi Sibakul Jogja. Dari jumlah tersebut sudah melakukan penjualan secara daring melalui berbagai platform media sosial sudah mencapai sekitar 75 persen.
“Jumlah UKM Sibakul ada 340 ribuan dan yang sudah go digital memanfaatkan media promosi pemasaran atau pembayaran online, QRIS dari yang paling sederhana WA Bisnis, IG, Facebook, marketplace juga e-commerce seperti Tiktok, Bukalapak ada sekitar 75 persen,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Tatik menilai melalui pelatihan tersebut para pelaku UMKM dapat beradaptasi di e-commerce sehingga mereka bisa mengelola bisnis dengan lebih efisien, termasuk dalam hal manajemen stok, pembayaran, dan pengiriman.
Sementara itu, Head of Communication Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong pelaku UKM di seluruh Indonesia agar bisa melakukan penjualan melalui dua platform yakni Tokopedia dan Tiktok Shop.
“Sehingga bisa lebih menyesuaikan dengan zaman, untuk bisa menjadi lebih baik lagi dan tidak hanya menjual di sekitaran Yogyakarta saja tapi bisa di seluruh wilayah Indonesia,” kata Aditia.
Aditia mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk meningkatkan UMKM yang mengakselerasi penggunaan e-commerce dalam peningkatan penjualan produk lokal hingga ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Pelatihan yang diberikan seperti di-trick and trick gimana caranya memanfaatkan misalnya bagaimana cara penjual bisa memanfaatkan fitur fitur promosi dan dukungan lain untuk berjalan, bagaimana memanfaatkan live streaming, bagaimana memanfaatkan platform untuk berjalan,” kata Aditia.