Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,8 hingga 6,3 Persen di 2026
5 Mei 2025 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional berada pada kisaran 5,8 persen hingga 6,3 persen, seiring dimulainya penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun 2026.
ADVERTISEMENT
“Kita akan meningkatkan growth mencapai 6,3 persen. Ada potensi downside risk menuju 5,8 persen akibat guncangan di global tersebut," ujar Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Eka Chandra Buana, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2025, Senin (5/5).
Untuk memitigasi potensi tersebut, Chandra menekankan pentingnya memperkuat stabilitas eksternal melalui perbaikan neraca pembayaran nasional dan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit transaksi berjalan tetap dijaga rendah untuk menjaga stabilitas eksternal.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan konsumsi masyarakat ditetapkan pada kisaran 5,5 persen hingga 5,8 persen, konsumsi pemerintah diproyeksikan antara 6,8 persen hingga 8 persen, dan investasi ditargetkan tumbuh sebesar 6,2 persen hingga 7,2 persen.
Sektor perdagangan pun diarahkan tetap mencatat surplus dengan mengandalkan strategi industrialisasi yang mendorong ekspor produk berteknologi menengah hingga tinggi.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan ditargetkan untuk neraca pembayaran akan surplus di tahun 2026 dengan cadangan devisa sebesar USD 171 miliar yang mampu membiayai 6 bulan impor," jelas Chandra.
Target ini juga disertai dengan upaya pemerataan ekonomi hingga ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI). “Kita berharap dengan adanya pertumbuhan ini bisa mengurangi gap pembangunan antara KTI dan KBI di sini,” tambahnya.
Kemudian, Chandra menjelaskan bahwa guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan, Indonesia diperkirakan memerlukan investasi sebesar Rp 8.297 triliun pada tahun 2026.
“Kalau kita lihat tentu saja ada kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Kami menghitung bahwa untuk tahun 2026 terdapat total kebutuhan investasi sebesar Rp 8.297 triliun,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun pada kuartal I 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan melambat menjadi 4,87 persen.
Pertumbuhan ekonomi secara tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen (yoy), juga lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,02 persen (yoy).