Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 347,6 Triliun per Agustus 2024

23 September 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti mata uang rupiah palsu saat rilis pengungkapan kejahatan mata uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti mata uang rupiah palsu saat rilis pengungkapan kejahatan mata uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, melaporkan pemerintah telah menarik utang baru Rp 347,6 triliun hingga akhir Agustus 2024. Angka ini setara 53,6 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 648,1 triliun.
ADVERTISEMENT
“Pembiayaan utang realisasi sampai dengan 31 Agustus adalah Rp 347,6 triliun, ini 53,6 persen dari target APBN,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/9).
Mayoritas pembiayaan utang yang berasal dari penerbitan SBN secara neto mencapai Rp 310,4 triliun. Angka itu setara dengan 46,6 persen dari target 2024 sebesar Rp 666,4 triliun.
"Tentu dengan pendanaan APBN yang lebih besar, kita realisasi Rp 310,4 triliun, tapi seperti yang telah disampaikan tadi kami menerima incoming inflow dari pasar SBN," ungkapnya.
Suahasil menjelaskan, incoming inflow sangat menguntungkan Indonesia karena memperbaiki yield dan biaya penerbitan utang atau biaya bunga.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara di Hotel Shangri La, Senin (20/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Kemudian, pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman tercatat sebesar Rp 37,2 triliun. Sementara pembiayaan nonutang tercatat minus Rp 55,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Suahasil memastikan pembiayaan 2024 dilakukan secara prudent dan mempertimbangkan defisit dan kondisi likuiditas pemerintah.
“Pemenuhan target pembiayaan kita upayakan untuk terus on track dengan cost of fund yang terkendali,” ujarnya.