Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 438,1 Triliun per Oktober 2024

8 November 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menarik utang baru senilai Rp 438,1 triliun hingga akhir Oktober 2024. Angka ini setara 67,6 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 648,1 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kinerja pembiayaan ini tetap on track dan dikelola secara efisien dengan menjaga risiko tetap dalam batas terkendali,” kata Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (8/11).
Mayoritas pembiayaan utang yang berasal dari penerbitan SBN secara neto mencapai Rp 394,9 triliun. Angka itu setara dengan 59,3 persen dari target 2024 sebesar Rp 666,4 triliun.
Kemudian, pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman tercatat sebesar Rp 43,2 triliun. Sementara pembiayaan nonutang tercatat minus Rp 53,2 triliun.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyampaikan paparannya di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (11/9/2024). Foto: Ave Airiza/kumparan
Tommy, begitu Thomas Djiwandono biasa dipanggil, memastikan pembiayaan 2024 dilakukan secara prudent dan mempertimbangkan defisit dan kondisi likuiditas pemerintah.
“Secara keseluruhan, langkah-langkah pembiayaan ini telah dilakukan untuk mendukung arah dan target APBN di mana pembiayaan 2024 dikelola secara terukur dan antisipatif mempertimbangkan outlook defisit APBN dan likuiditas pemerintah serta mencermati dinamika pasar keuangan,” katanya.
ADVERTISEMENT