Pemerintah Terbitkan Sukuk Tabungan ST012, Imbal Hasil Capai 6,55% per Tahun

29 April 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Pemerintah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kedua di tahun ini pada 26 April hingga 29 Mei 2024, yakni Sukuk Tabungan seri ST012. Sukuk Tabungan ST012 hadir dalam dua tipe seri.
ADVERTISEMENT
Pertama, ST012-T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil (kupon) minimalnya 6,40 persen per tahun. Kedua, ST012-T4 dengan tenor empat tahun dan imbal hasil (kupon) minimalnya 6,55 persen per tahun.
Sama dengan pendahulunya, yakni ST010 dan ST011 yang ditawarkan 2023 silam, ST012 juga memiliki imbal hasil floating with floor. Artinya, jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST012 juga akan ikut naik.
Head of Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra, mengatakan, di tengah tren kenaikan suku bunga dan BI Rate yang baru saja naik menjadi 6,25 persen, investasi di produk SBN yang memiliki imbal hasil floating with floor seperti ST012 dinilai menguntungkan investor. Sebab, ada potensi kenaikan imbal hasil jika BI kembali menaikkan suku bunga.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, apabila suku bunga acuan BI turun, imbal hasil ST012 tidak akan turun dan akan tetap di batas imbal hasil minimalnya yaitu, 6,40 persen per tahun untuk ST012-T2 dan 6,55 persen per tahun untuk ST012-T4. Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar, sementara pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T4 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar.
“Selain 100 persen dijamin oleh negara, ST012 juga merupakan produk Syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional MUI. Dibandingkan dengan deposito yang dikenakan pajak 20 persen, pajak yang dikenakan pada ST012 hanya 10 persen. Dari segi imbal hasil, ST012 khususnya yang tenor 4 tahun dengan imbal hasil 6,55 persen per tahun, merupakan ST dengan imbal hasil tertinggi selama 3 tahun terakhir,” kata Angie dalam keterangannya, Senin (29/4).
ADVERTISEMENT
ST012-T2 maupun ST012-T4 juga bisa sebagai alternatif passive income jangka menengah yang aman dan menarik. Pasalnya, imbal hasil ST012akan dibayarkan tiap bulan setiap tanggal 10 dengan imbal hasil (kupon) pertama untuk ST012 akan diterima pada tanggal 10 Juli 2024 (long coupon).
ST012 pun dapat dicairkan maksimal 50 persen sebelum jatuh tempo pada periode early redemption. Investasi ST012-T2 dapat dicairkan maksimal 50 persen setelah satu tahun (pada periode early redemption 25 April-5 Mei 2025), sedangkan ST012-T4 dapat dicairkan maksimal 50 persen setelah dua tahun (pada periode early redemption 24 April-4 Mei 2026).
"Sebagai mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN), Bibit.id secara terus-menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai keuntungan berinvestasi di instrumen SBN, termasuk ST012, dengan tujuan mendukung pembangunan nasional serta memperkuat pasar keuangan domestik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Angie menuturkan, ada setidaknya tiga alasan masyarakat Indonesia memilih Bibit sebagai mitra investasi mereka. Pertama, Bibit merupakan mitra distribusi (midis) yang reputasi dan rekam jejaknya sudah terbukti dan dipercaya masyarakat Indonesia.
Kedua, bagi investor yang membeli ST012 lebih cepat pada periode 26 April-12 Mei 2024, bisa mendapatkan cashback lebih besar hingga Rp30 juta. Sementara itu, investor yang membeli ST012 pada periode 13-29 Mei 2024 bisa mendapatkan cashback hingga Rp 20 juta. Ketiga, investor bisa membeli ST012 selama 24 jam melalui aplikasi di smartphone.
“Terakhir, perlu dicatat bahwa tidak terdapat biaya apa pun untuk pembelian ST012 di Bibit. Pencairan kupon setiap bulan pun langsung ke RDN Wallet sehingga para pengguna bisa dengan mudah menginvestasikannya lagi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT