Pemerintah Terlalu Fokus Pemilu, Okupansi Hotel Turun Jelang Imlek 2024

9 Februari 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lobby hotel di Mercure Jakarta Gatot Subroto. Foto: Dok. Mercure Jakarta Gatot Subroto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat okupansi hotel menurun jelang Imlek 2024 dibandingkan tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PHRI, Maulana Yusran mengatakan, rata-rata okupansi hotel mencapai 70-80 persen. Sedangkan 40 persen pendorong okupansi hotel adalah kegiatan pemerintah.
“Sekarang selama pemilu pemerintah kan fokusnya semua ke pemilu kegiatan itu. Hampir dikatakan sangat sedikit sekali, nah itu mempengaruhi kenapa tahun ini okupansi drop menurun drastis,” ujar Maulana saat dihubungi kumparan, Jumat (9/2).
Kondisi okupansi hotel saat ini berbeda dibandingkan tahun 2023, mengingat tahun ini Indonesia akan menggelar pemilu pada 14 Februari 2024.
Ilustrasi kamar hotel termahal di dunia. Foto: dok. palms
“Sekarang ini agak sedikit berbeda karena di sini tahun politik, sebenarnya tidak sebaik tahun lalu untuk okupansi rata-ratanya,” kata Maulana.
Maulana memastikan PHRI terus memantau kondisi okupansi hotel, karena hari Jumat (9/2) merupakan hari kedua libur panjang setelah Isra Miraj pada Kamis (8/2) lalu.
ADVERTISEMENT
“Libur 3 hari ini ya dari kemarin hari Kamis, Jumat, Sabtu dan akan sampai Minggu. Nah itu peningkatannya mungkin rata rata sekitar antara 70-80 persen ya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani menyebut okupansi hotel tinggi di daerah destinasi seperti Yogyakarta, Bali, Malang dan Bandung.
“Yogyakarta mungkin perkiraan bisa 90 persen dari hari Kamis sampai Minggu. Bali di daerah Badung sekitar 82 persen, Malang dan sekitarnya itu kira-kira sekitar 75 persen, Bandung kota itu juga 90-an persen,” imbuh Hariyadi.
“Di Batam biasanya cukup bagus, Batam itu kebanyakan orang dari Singapura yang main ke situ,” sambungnya.