Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pemerintah Tunggu Revisi Pengembangan Blok Masela, Produksi Mulai 2029
11 September 2023 20:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian ESDM masih menunggu revisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela oleh Inpex Corporation, PT Pertamina (Persero), dan Petronas dalam 1-2 bulan mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, menyebutkan pemerintah menyarankan pihak konsorsium untuk mempercepat target produksinya menjadi akhir tahun 2029. Sebelumnya, Inpex menargetkan produksi di tahun 2032.
"Mereka sudah dalam kesepakatan yang bagus, mereka revisi PoD, pemerintah kan menyarankan bisa dipercepat produksinya di akhir tahun 2029," ucapnya di Hotel Mulia Senayan, Senin (11/9).
Tutuka memastikan, diskusi ketiga perusahaan sudah berjalan baik sesuai ekspektasi pemerintah. Dirinya menunggu rampungnya revisi PoD yang juga akan memasukan teknologi carbon capture and storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
"Mereka kumpul bersama tiga perusahaan itu Inpex, Petronas , sama Pertamina, untuk revisi POD sehingga bisa produksi di akhir 2029. Diskusi mereka sudah bagus, jadi nanti kita tunggu revisinya 1-2 bulan ke depan," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Ditemui terpisah, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan terkait penambahan mitra di konsorsium Blok Masela diserahkan keputusannya kepada Inpex Corporation sebagai operator.
"Barangkali dia membutuhkan penguatan dalam aspek kemampuan teknologinya, tapi itu nanti terserah ke Inpex. Memang barangkali akan ada, kan Inpex selama ini juga sudah kerja baik di berbagai konsorsium," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta Pertamina agar Blok Masela sudah berproduksi mulai Desember 2029. Pertamina telah mengakuisisi hak partisipasi (participation interest/PI) Blok Masela dari Shell Upstream Overseas Limited sebesar 35 persen.
Pertamina mengempit 20 persen, sementara Petronas sebesar 15 persen. Keduanya bergabung dengan Inpex Corporation yang masih menggenggam saham 65 persen.
"Masela kita minta (sudah produksi) 30 Desember 2029. Pertamina sudah kita pesanin. Tadi kan (Dirut Pertamina Nicke Widyawati) sudah bilang," kata Arifin di sela kunjungan kerja ke Pertamina Hulu Rokan, Riau, Kamis (27/7).
ADVERTISEMENT