Pemerintah Umumkan Anugerah PROPER 2022: 51 Perusahaan Dapat Peringkat Emas

29 Desember 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Wapres Ma'ruf Amin dengan Forum Pemred di Kediaman Wapres, Jakarta.
 Foto: Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Wapres Ma'ruf Amin dengan Forum Pemred di Kediaman Wapres, Jakarta. Foto: Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah mengumumkan anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2022. Dari total 3.200 perusahaan yang dinilai, ada 51 yang mendapatkan peringkat kinerja emas.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, menjelaskan selama kurang lebih 25 tahun, PROPER hadir untuk mendorong setiap aktivitas industri lebih dari sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tetapi juga dapat berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Ma'ruf menjelaskan kriteria penilaian PROPER semakin kompleks. Tahun ini mencakup penerapan kriteria penilaian daur hidup dan pelaksanaan inovasi sosial, serta kategori green leadership yang menilai kepemimpinan CEO perusahaan kandidat Emas PROPER.
"Perusahaan yang mengikuti PROPER, baik jumlah maupun peringkatnya semakin meningkat. Artinya, semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup," ujar Ma'ruf saat sambutan penyerahan anugerah PROPER di Jakarta, Kamis (29/12).
Meski begitu, Ma'ruf mengungkapkan masih banyak kinerja perusahaan yang berada di level hitam dan merah. Dia meminta perusahaan dapat mengejar ketertinggalan dengan memenuhi standar lingkungan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ma'ruf menuturkan terjadi penghematan dari upaya efisiensi pengelolaan lingkungan mencapai Rp 126 triliun di 2022, naik 23 persen dari 2021. Hal ini juga termasuk bergulirnya dana Rp 1,89 triliun untuk pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
"Saya berharap upaya pemberdayaan masyarakat yang bapak atau ibu lakukan merupakan program berkesinambungan, sehingga dana-dana yang digulirkan akan terus mendorong tumbuhnya wirausaha dan mendukung masyarakat semakin berdaya," tutur Ma'ruf.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar memberikan sambutan atas digelarnya acara The Rising Tide di Auditorium Manggala Wanabakti di Senayan, Jakarta pada Selasa (16/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, memaparkan perusahaan yang dinilai dalam kinerja lingkungan PROPER tahun 2022 sebanyak 3.200 unit entitas perusahaan. Jumlah ini meningkat dalam 2 tahun terakhir sebanyak 25 persen.
"Dengan hadirnya banyak perusahaan baru, capaian rata-rata tingkat ketaatan menurun, alasan utamanya karena perusahaan baru masih mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban pemantauan data, pemenuhan ketentuan teknis pengelolaan limbah B3, dan perizinan," jelas Siti.
ADVERTISEMENT
Siti mengungkapkan, sektor industri tekstil dan sawit mengalami penurunan ketaatan terbesar di tahun ini. Adapun hasil dari penilaiannya yakni 51 perusahaan mendapat kinerja emas, 170 perusahaan kinerja hijau, 2.031 perusahaan kinerja biru, 187 perusahaan kinerja merah, 2 perusahaan kinerja hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena berproses di Ditjen Gakkum Kementerian LHK dan tidak lagi beroperasi.
Selain itu, Siti mengungkapkan sebanyak 15 pimpinan tertinggi atau CEO dari 99 perusahaan kandidat emas telah terpilih untuk dinilai sebagai green leader dan mendapat kesempatan mempresentasikan kapasitasnya dalam membawa sustainable company.
"Penghargaan khusus dianugerahkan kepada pimpinan perusahaan yang dinilai berhasil dan mampu menginspirasi individu lain dalam melakukan pelestarian lingkungan, yaitu 3 CEO green penghargaan leadership utama dan 2 CEO mendapat green leadership inspiratif," kata Siti.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam anugerah PROPER kali ini, tercatat 872 eco-inovasi dilahirkan perusahaan dan dinilai sebagai penghematan yang bisa dinilai dalam rupiah hingga Rp 126,28 triliun atau 23 persen lebih hemat dari 2021. Jumlah inovasi tahun ini pun meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya 697 inovasi.
"Pada konteks tercapainya SDGs tahun ini, terdapat 13.355 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana yang dikucurkan Rp 46,28T. Angka ini meningkat hampir 20 persen sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada penilaian PROPER 2018," ucap Siti.