Pemprov Jabar Kucurkan Rp 2,4 M per Bulan Cover Jaminan Sosial Guru Ngaji

3 Agustus 2023 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Provinsi Jabar, Barnas Adjidin. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Provinsi Jabar, Barnas Adjidin. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 150 ribu guru ngaji yang ada di Jawa Barat (Jabar) memperoleh jaminan sosial karena dinilai telah berkontribusi dalam membentuk karakter anak di Jabar. Jaminan sosial itu diberikan oleh Biro Kesra Sekretariat Pemprov Jabar bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
"Guru ngaji ini adalah tenaga kerja yang sangat penting dalam membentuk karakter anak di masa kekinian, pentingnya agama untuk melandasi karakter anak untuk masa depan yang baik tidak melakukan hal yang melanggar hukum," kata Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Provinsi Jabar, Barnas Adjidin, melalui keterangan yang diterima pada Kamis (3/8).
Barnas mengatakan pemberian jaminan sosial kepada guru ngaji itu diinisiasi oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Program itu dicanangkan dengan latar belakang tak adanya jaminan sosial bagi guru ngaji ketika melaksanakan tugasnya.
"Setiap tahunnya selalu ada terjadi kecelakaan kerja hingga meninggal atau bahkan cacat seumur hidup, yang membuat hal tersebut membebani hidup para keluarga guru ngaji," ujar dia.
"Maka dengan BPJS ketenagakerjaan ini ketika ada guru ngaji mengalami kecelakaan keberlangsungan keluarga guru ngaji yang ditinggalkan atau guru ngaji yang tidak bisa lagi bekerja terjamin," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Barnas, premi BPJS Ketenagakerjaan untuk guru ngaji yakni senilai Rp 16.000 tiap bulannya. Untuk menanggung premi BPJS Ketenagakerjaan tersebut, maka Pemprov Jabar mengeluarkan dana senilai Rp 2,4 miliar per bulan.
"Tahun ini kami masih menargetkan sekitar 50 ribu lagi guru ngaji untuk diberikan BPJS Ketenagakerjaan," ungkap dia.
Diharapkan, aparatur pemerintahan di kabupaten dan kota lainnya dapat turut serta membantu memberikan jaminan pada guru ngaji. Dengan begitu, target 300 ribu BPJS Ketenagakerjaan untuk guru ngaji di Jabar dapat segera terealisasi.
"Selain ini bisa mencapai target secara jumlah, kami juga meminta bantuan kepada Kemenag Jabar dan organisasi Islam yang ada agar program ini tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar sebagai guru ngaji," tandas dia.
ADVERTISEMENT