Pemprov Jelaskan Alasan Tunjuk Ari Askhara Garap Proyek LRT Bali

11 September 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menanggapi soal latar belakang I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara memimpin proyek pembangunan LRT Bali Urban Subway.
ADVERTISEMENT
Ari Askhara adalah mantan Dirut Garuda Indonesia yang pernah terjerat kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton akhir 2019 lalu. Akibat kasus tersebut, Ari dicopot dari jabatannya sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Pemprov Bali menunjuk PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) membangun proyek ini. Ari Askhara merupakan Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ).
Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mempersilakan publik menilai sosok Ari Askhara. Ia menegaskan kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton dengan proyek LRT Bali tak berhubungan. Indra memastikan pengerjaan proyek ini dilakukan secara profesional.
"Itu peristiwa lain ketika menjadi Dirut Garuda ya kan artinya berkunjung keluar negeri bawa barang tidak melalui prosedur semestinya. Kan sementara ini pengelolaan sebuah perusahaan besar. Itu dua hal yang berbeda," kata Indra di Halaman Pemprov Bali, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
"Ya pandangan orang, penilaian orang sah-sah saja. Secara profesional tidak ada hubungannya kan," sambungnya.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Indra menjelaskan, PT SBDJ merupakan anak perusahan Bali Kerthi Development Fund (BDF). BDF ini didirikan oleh Pemprov Bali untuk menampung sumber-sumber pembiayaan non-konvensional.
Sumber pembiayaan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dasar dan pelayanan publik tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Salah satunya pembiayaan pembangunan infrastruktur.
BDF berada di bawah perusahan daerah milik Pemprov Bali bernama PT Jamkrida Bali Mandara, yang bergerak dalam bidang penjaminan kredit. Walau Pemprov Bali memiliki saham, mekanisme pemilihan jajaran direksi PT SBDJ tak berkaitan dengan pemerintah daerah.
"Ada saham Pemprov dan Pemkab tapi itu PT, goverment-nya berbeda termasuk memilih pengurus, ada mekanisme persereoan. (Memilih) komisaris ada mekanismenya," terang Indra.
ADVERTISEMENT
Indra yakin proyek LRT Bali bisa berjalan dipimpin oleh Ari Askhara. Hal ini berkaca pada pengalamannya di bidang transportasi yang sempat menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.
"Memang kan profesional, beliau dari perbankan pernah memimpin maskapai terbesar di indonesia. Profesionalisme itu. Bahwa ada persoalan tapi ini proyek besar harus mencari orang yang profesional ya kan," tutur Indra.
Indra mengatakan awal kesuksesan Ari Askhara memimpin proyek ini adalah mendatangkan investor membangun proyek LRT Bali, yaitu PT Bumi Indah Prima (PT BIP) dengan nilai investasi USD 20 miliar.
"Melihat sekarang dia bisa meng-organize, meng-endorse, mendatangkan investor, itu kan proyek fully funded swasta bukan pemerintah. Ya sudah bisa kan menyelesaikan rencana bisnisnya kemudian bisa mengadakan tender kami lihat para investor dan seperti kemarin melihat seperti sudah mulai. Kalau kita tidak melihat orang dari aspek profesionalnya," kata Indra.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ari Askhara masih belum memberikan tanggapan mengenai hal ini. Asisten pribadinya masih mencari jadwal wawancara untuk memberikan keterangan.