Penasihat Energi Prabowo Ungkap Alasan Target Bauran EBT Tak Kunjung Tercapai

16 Januari 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Acara Semangat Awal Tahun 2025 oleh IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Foto: Argya Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Semangat Awal Tahun 2025 oleh IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Foto: Argya Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Penasihat Energi Presiden Prabowo Subianto, Purnomo Yusgiantoro, mengungkapkan alasan mengapa target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) tak kunjung tercapai. Ia menyoroti penyebabnya adalah aturan yang tak pernah diperbarui.
ADVERTISEMENT
“Sejak 2007 sampai sekarang enggak pernah diubah itu Keppresnya (soal target bauran), tantangannya beda saat itu, mohon maaf harus direvisi karena yang 2007 itu kan harus disesuaikan terus,” ungkap Purnomo dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 oleh IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1).
Purnomo menegaskan target bauran EBT 23 persen dihitung berdasarkan perhitungan tahun 2007. Angka ini tidak pernah diperbarui dan menemui tantangan baru di tahun-tahun selanjutnya.
“Itu ada kebijakan energi nasional kita hitung, pada hitungan 2007 itu kita lihat bauran EBT-nya bisa 23 persen. Kalau kita mau forecast kan sudah pasti, kalau jangka menengah itu ada risk, jangka panjang risk-nya lebih luas,” ujar Purnomo.
Untuk 2024, bauran EBT yang telah dicapai adalah 14,1 persen. Meski demikian, pertumbuhan EBT dari tahun sebelumnya di 13,9 persen masih dianggap kecil.
ADVERTISEMENT
“Bicara bauran, naik 1 persen, jadi capaian bauran EBT kita itu 13,9 ke 14,1 persen target bauran EBT yang tercapai dengan tambahan kapasitas 872 Megawatt (MW),” ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) EBTKE, Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi.
Ia juga menerangkan soal penambahan kapasitas pembangkit EBT. Sampai 2024, ada penambahan kapasitas sebesar 14.110 MW. Angka ini masih jauh dari potensi EBT yang dimiliki Indonesia sebesar 3.687 Gigawatt (GW).