Penasihat Prabowo Bantah Tanam Sawit Masif Bikin Deforestasi

16 Januari 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
ADVERTISEMENT
Penasihat Energi Presiden Prabowo Subianto, Purnomo Yusgiantoro membantah Indonesia akan melakukan deforestasi jika menggencarkan penanaman kelapa sawit untuk mengejar bauran bahan bakar nabati (BBN) sawit sampai B100.
ADVERTISEMENT
Purnomo menjelaskan, saat ini kebutuhan Indonesia akan kelapa sawit mencakup dua kepentingan yaitu swasembada pangan dan swasembada energi. Sehingga, dibutuhkan perluasan perkebunan kelapa sawit dengan menanam kembali tanaman ini.
“Ini hanya bisa ditopang kalau kita mengembangkan upstream, mengembangkan perkebunan [sawit],” kata Purnomo di sela-sela gelaran Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times di Jakarta, Rabu (15/1).
Purnomo juga menyampaikan tugas keberadaan Badan Agrinas yaitu perusahaan BUMN PT Agro Industri Nasional yang bergerak di bidang agroindustri dalam menunjang upaya swasembada pangan dan energi.
Menurut dia, badan ini nantinya akan merumuskan bagaimana pemenuhan kebutuhan kelapa sawit untuk sektor pangan dan energi. Dia melihat posisi badan ini seperti Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
ADVERTISEMENT
“Sekarang tidak hanya kelapa sawit ada untuk perkebunan dan lain-lain, kuncinya adalah upstream harus dikembangkan, itu titik supplynya, upstream mengembangkan hutannya dan sebagainya,” terangnya.
Ilustrasi PLTS di lahan sawit. Foto: Pertamina
Dengan demikian, mendesaknya kebutuhan kelapa sawit membuat dia tidak khawatir penanaman secara masif akan menimbulkan permasalahan deforestasi.
Terlebih menurut dia, untuk mengejar Net Zero Emission (NZE), Indonesia tidak hanya bisa mengandalkan dari hutan saja. Banyak potensi yang bisa dimanfaatkan.
“Untuk Net Zero Emission kan tidak harus bergantung penyerapan hutan juga, tetapi juga tergantung carbon market, carbon capture and storage, jadi carbon kita tangkap dan injeksi ke bawah tanah,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sikap kebijakan pemerintah Indonesia terhadap tuduhan deforestasi sawit oleh Uni Eropa.
"Ya namanya kelapa sawit ya pohon Iya kan boleh nggak? Kelapa sawit itu pohon ada daunnya kan. Ya dia keluarkan dia menyerap karbondioksida dari mana kita kok dituduh," katanya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2024-2029 di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12).
ADVERTISEMENT
Prabowo meminta produksi perkebunan kelapa sawit dalam negeri ditingkatkan ke depannya. Ia menegaskan agar pelaku usaha tidak perlu khawatir mengenai tudingan deforestasi Uni Eropa.