Pencopotan Elia Massa Manik dari Dirut Pertamina Dinilai Politis

20 April 2018 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Pertamina Elia Massa Manik  (Foto: Darren Whiteside/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Pertamina Elia Massa Manik (Foto: Darren Whiteside/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Pencopotan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) memunculkan banyak pertanyaan. Sebab, pencopotannya terkesan mendadak dan dilakukan di tahun politik.
ADVERTISEMENT
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu, mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah merombak direksi Pertamina. Menurut dia, selama ini Elia Massa Manik sudah bekerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
“Elia Manik tidak salah. Saya tidak senang karena selalu di tahun politik Dirut Pertamina dan PLN diganti,” kata Said saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (20/4).
Menurut Said Didu, yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri BUMN, sejak reformasi pencopotan Dirut Pertamina selalu bermuatan politis. Selalu ada perbedaan kepentingan antara pemerintah dan perseroan.
“Yang beredar adalah Elia Manik seolah-olah menolak penugasan. Saya bisa memaklumi hal itu. Keliatannya Elia ingin memurnikan pengelolaan koporasi di Pertamina. Dia seakan tidak menerima Pertamina diberikan beban oleh pemerintah tanpa uang,” ujar Said.
ADVERTISEMENT
Penugasan tersebut ini membuat beban keuangan perusahaan minyak dan gas milik negara ini menjadi berat, Said menilai Elia bersikap untuk mempertahankan prinsip sebagai pengelola korporasi.
“Seakan Pertamina harus rela menanggung beban pemerintah. Tapi sebenarnya apabila itu penyebabnya, saya membenarkan Elia Manik. Elia Manik tidak salah,” katanya.