Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang 4 Akan Dibuka Akhir Juli

13 Juli 2020 20:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah ditunda pelaksanaanya, pemerintah bakal kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan pendaftaran rencananya akan dibuka mulai akhir bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mengharapkan batch 4 ini dapat segera dibuka pada akhir Juli ini. Mudah-mudahan kuotanya sampai 500 ribu peserta," kata Susiwijono saat konferensi pers yang disiarkan juga secara virtual, Senin (13/7).
Penundaan pendaftaran Kartu Prakerja menyusul adanya masukan dari berbagai pihak termasuk KPK. Pemerintah lalu mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perpres No. 36/2020 tentang program Kartu Prakerja.
Dengan adanya Perpres Kartu Prakerja, Susiwijono berharap tata kelola pelaksanaan program Kartu Prakerja semakin baik. Pelaksanaan ke depannya juga diharapkan bisa lancar.
"Kami berharap mulai batch 4 dan seterusnya bisa segera dijalankan bersama-sama dengan perangkat regulasi yang baru, yang semoga akan lebih baik dari sisi tata kelola dan akuntabilitasnya," katanya.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sampai 11 Juli 2020, sudah ada 11,3 juta orang yang telah mendaftar program Kartu Prakerja. Susiwijono menjelaskan manajemen pelaksana Kartu Prakerja juga sudah menyiapkan pelatihan secara offline atau tatap muka.
ADVERTISEMENT
“Kita menargetkan kalau situasinya memungkinkan, mudah-mudahan tidak ada wabah yang ini lagi, kita kalau nanti situasinya memungkinkan mulai stabilnya pengaruh COVID-19 kita juga merencanakan memulai adanya pelatihan offline mudah-mudahan apakah di pertengahan atau akhir Agustus 2020,” ungkap Susiwijono.
Susiwijono menjelaskan pelatihan secara tatap muka tidak bisa asal dilakukan. Ia memastikan apabila sudah dimulai offline maka protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona harus diutamakan.