Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada periode Januari - September 2024, penyusutan rugi periode berjalan perusahaan mencapai 53 persen secara year on year (yoy) dari Rp 9,59 triliun pada periode yang sama di tahun 2023 menjadi Rp 4,539 triliun.
Penyusutan rugi ini juga disumbang kenaikan pendapatan bersih 8 persen dari Rp 3,62 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp 3,92 triliun pada kuartal III 2024.
Sedangkan dalam periode Januari - September 2024, kenaikan pendapatan bersih tercatat naik 11 persen dari Rp 10,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2023 menjadi Rp 11,6 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menyebut dengan penyusutan kerugian ini GoTo optimistis mencapai EBITDA grup utamanya pada segmen financial technology (fintech) yang disesuaikan impas (breakeven) pada akhir 2024. EBITDA merupakan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi serta amortisasi.
ADVERTISEMENT
“Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya,” kata Patrick dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/10).
Pada kuartal III 2024, Gross Transaction Value (GTV) inti GoTo naik 74 persen menjadi Rp 71,9 triliun dari kuartal III 2023 di Rp 41,4 triliun. Selain itu, pendapatan bruto GoTo pada kuartal III juga naik 34 persen dari Rp 3,5 triliun pada kuartal III 2024 menjadi Rp 4,7 triliun.
Peran Fintech dalam Kenaikan Pendapatan Bersih
Sebagai penunjang, unit bisnis fintech GoTo turut menjadi pendorong dari kenaikan pendapatan bersih di kuartal III ini. Unit Bisnis Financial Technology (Fintech) GoTo menunjukkan kemajuan signifikan dan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis dan profitabilitas Perseroan.
ADVERTISEMENT
"Penggerak utama profitabilitas adalah bisnis pinjaman seiring dengan nilai pinjaman konsumen yang disalurkan (outstanding loans) naik tiga kali lipat YoY di kuartal ketiga 2024 dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang stabil,” tulis manajemen dalam keterangan.
Pada kuartal III 2024, pendapatan bruto fintech meningkat 128 persen YoY menjadi Rp 1 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2023 dengan periode yang sama senilai Rp 450 miliar.
Hal ini didorong pertumbuhan pesat pinjaman konsumen dan peningkatan volume pembayaran konsumen melalui penggunaan aplikasi GoPay. Selain itu, GoTo juga tercatat efisien mengakuisisi pelanggan, serta semakin disiplin dalam mengelola beban.