Pendapatan Bisnis Film di Indonesia Masih Didominasi Tiket Bioskop

24 Mei 2019 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO MD Pictures, Manoj Punjabi Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO MD Pictures, Manoj Punjabi Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Industri perfilman Indonesia memiliki potensi yang cukup besar ke depannya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penonton yang mencapai 50 juta pada tahun 2018, naik 17 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 42,7 juta penonton.
ADVERTISEMENT
Sebagai perusahaan film terbesar di Indonesia saat ini, dengan market share 20 persen, PT MD Pictures Tbk (FILM) mengakui sekitar 85 persen pendapatannya diperoleh melalui tiket penonton bioskop. Menurut laporan keuangan FILM, perusahaan memperoleh pendapatan Rp 154 miliar di 2017 dan Rp 294 miliar di 2018.
“Masih besar penonton bagi MD 85 persen. Seiring (dengan) layar growth,” kata CEO MD Pictures, Manoj Punjabi kepada kumparan dalam program The CEO kumparan di Kantor MD Pictures, Jakarta Selatan, Jumat (15/3).
Berdasarkan data Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) terjadi peningkatan jumlah layar bioskop setiap tahunnya. Pada tahun 2016 terdapat 1.243 layar bioskop, naik pada tahun 2017 menjadi 1.518 layar, dan pada tahun lalu mencapai 2.000 layar.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan pertumbuhan penonton dan layar bioskop, perkembangan teknologi digital turut membuat persaingan baru dalam industri ini. Beberapa platform video streaming seperti Netflix, Iflix, dan Hooq akan menjadi tantangan perusahan film jika tidak berbenah.
Hanya saja, pria berdarah India ini menuturkan saat ini perseroan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi disrupsi teknologi pada Industri perfilman. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan mengajak kerja sama platform digital tersebut. Langkah ekspansif MD Pictures juga didukung oleh ketersediaan dana. Dari jumlah dana Initial Public Offering (IPO) yang diperoleh sebesar Rp 267,69 miliar, baru terserap sebesar Rp 54,08 miliar di akhir 2018 lalu. Sehingga dana yang masih tersisa adalah senilai Rp 213,60 miliar.
com-Ilustrasi Ajak Anak Nonton di Bioskop Foto: Shutterstock
Of course kita sudah kerja sama sama Hooq kita besar-besaran, sama Netflix kalau beli konten kita bayar, sekarang kita sudah bayar. Sudah ada kerja sama sama Netflix, Iflix juga jadi switch aja, (dari) offline jadi online,” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain mengajak kerja sama, Manoj menambahkan dalam roadmap jangka panjang emiten dengan kode FILM ini akan membuat platform digital sendiri. Hanya saja Manoj enggan menjelaskan secara rinci, sebab rencana ini masih sangat awal.
“Itu pasti (pembuatan platform) itu pipeline MD untuk membikin digital content,” ujarnya.