Pendapatan Garuda Indonesia Naik 18,07 Persen, Rugi Bersih Turun 21,10 Persen

1 Mei 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: KeleX Pictures/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: KeleX Pictures/Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan usaha secara group senilai USD 711,97 juta di kuartal I 2024. Angka itu melonjak 18,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan kontribusi peningkatan pendapatan usaha di kuartal I tersebut turut didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada lini penerbangan berjadwal sebesar 18,19 persen menjadi sebesar USD 599,01 juta.
“Jumlah pendapatan penerbangan berjadwal tersebut merepresentasikan 84,13 persen dari total pendapatan usaha yang diraih pada periode kuartal I 2024,” kata Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (1/5).
Selain itu, pertumbuhan penerbangan tidak berjadwal juga menunjukkan potensi yang menjanjikan dengan pertumbuhan mencapai 53,57 persen menjadi sebesar USD 19,67 juta.
Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi USD 92,28 juta.
Irfan mengungkapkan pencapaian ini menjadi sebuah fundamen penting bagi kinerja usaha Garuda Indonesia di tengah pembukuan kinerja kuartal awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Garuda Indonesia secara group turut mencatatkan rugi bersih sebesar USD 86,82 juta di kuartal I 2024. Angka itu menunjukkan tren penurunan senilai 21,10 persen dibandingkan catatan rugi pada kuartal I 2023 senilai USD 110,04 juta.
“Langkah peningkatan kinerja usaha terus kami optimalkan dengan memperkuat fundamen kinerja perusahaan, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi dan margin,” tutur Irfan.
Upaya tersebut dilakukan dengan turut memperkuat portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang, optimalisasi lini pendapatan ancillary.
Hingga penerapan cost leadership secara berkelanjutan, guna mendorong kinerja usaha yang semakin agile dan adaptif dalam mengoptimalkan potensi pendapatannya.
“Sepanjang kuartal I 2024, Garuda Indonesia group juga mencatatkan konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan menjadi sebesar 39,7 ribu penerbangan atau tumbuh sebesar 15 persen dibandingkan jumlah frekuensi penerbangan di kuartal I 2023,” jelas Irfan.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ini sejalan dengan komitmen menjaga level of safety pada fokus intensifikasi perawatan armada sepanjang kuartal I 2024 serta peningkatan frekuensi penerbangan.
“Hal ini yang tidak dapat dipungkiri terefleksikan melalui peningkatan beban operasi yang juga dikontribusikan oleh optimalisasi perawatan armada yang dijalankan Garuda Indonesia,” kata Irfan.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak total 5,42 juta penumpang di sepanjang kuartal I 2024, atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan jumlah penumpang pada kuartal I 2023. Jumlah tersebut terdiri dari 2,42 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai mainbrand dan 3 juta penumpang Citilink.
Trafik penumpang di periode tersebut juga mencatatkan peningkatan signifikan, penumpang rute penerbangan internasional tercatat tumbuh sebesar 47,59 persen dibandingkan pada kuartal I 2023, menjadi 536.441 penumpang.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan signifikan penumpang rute internasional tersebut menjadi outlook menjanjikan dan menandakan momentum pemulihan bagi trafik penerbangan internasional Garuda Indonesia di tahun 2024 ini. Hal ini yang ke depannya akan terus kami optimalkan dengan berbagai upaya peningkatan frekuensi penerbangan secara terukur selaras dengan peningkatan demand pasar,” katanya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Dari sisi capaian Seat Load Factor (SLF), hingga akhir kuartal I 2024 lalu, Garuda Indonesia mencatatkan rata-rata tingkat keterisian sebesar 74,66 persen. Sementara itu, dari sisi angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 16 ribu ton kargo yang didominasi oleh pengiriman kargo domestik.
Selaras dengan upaya peningkatan kapasitas produksi, di tahun 2024 ini perusahaan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah aksi korporasi, di antaranya Garuda Indonesia menargetkan penguatan armada dengan penambahan 8 pesawat yang terdiri atas 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide-body jenis Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) yang akan datang secara bertahap di sepanjang 2024. Guna memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
ADVERTISEMENT
"Dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukkan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia. Sejalan dengan proyeksi IATA yang meramalkan industri penerbangan di tahun 2024 akan menyelesaikan fase recoverynya secara bertahap,” ungkapnya.
Optimisme tersebut juga tercermin dari proyeksi target pertumbuhan penumpang Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2024 yakni meningkat sedikitnya 40 persen dibandingkan dengan capaian jumlah angkutan Garuda Indonesia pada tahun sebelumnya.
“Sejumlah tantangan industri penerbangan di tahun 2024 menjadi fokus kami dalam mengakselerasikan kinerja termasuk terkait dengan supply chain pada sektor industri pesawat dan penunjangnya, volatilitas nilai tukar mata uang, hingga fluktuasi harga avtur yang kami terus mitigasi melalui berbagai pendekatan strategis pengelolaan beban usaha serta turut diselaraskan dengan optimalisasi profitabilitas,” katanya.
ADVERTISEMENT